Rizieq FPI ditetapkan jadi tersangka kasus penghinaan atas Pancasila. Lalu Rizieq FPI tersandung kasus chat mesum di medsos WhatsApp yang diduga dilakukan oleh Rizieq FPI dan Firda Husein tengah diusut oleh Polri. Kasus ini mengubah seluruh pandangan publik, hakim, masyarakat, dan mencoreng MUI yang membanggakan Rizieq FPI, terkait kasus Ahok. Kini pengadilan atas Ahok menjadi cair dan pendemo persidangan Ahok menyusut drastis. Publik dan rakyat pun melihat kehadiran Negara dalam melawan ormas radikal seperti FPI dalam bungkusan kasus politik yang mendompleng agama.
Mari kita telaah kasus chat mesum yang diduga dilakukan oleh Rizieq FPI dan Firza Husein sambil menari menyanyi suka-cita senang bahagia lega puas riang ria gembira sambil koprol berpesta-pora menonton Polri menetapkan Rizieq sebagai tersangka dan rentetan sangkaan lain-lainnya dan juga pembuktian yang hampir pasti 100% benar selamanya senantiasa.
Chatmesum di WhatsApp yang diduga dilakukan oleh Firza Husein dan Rizieq FPI hampir dapat dipastikan benar. Indikasinya adalah (1) FPI adem ayem – yang biasanya beringas, galak, dan reaktif, (2) kasus asusila mesum yang hanya disebut fitnah oleh FPI, (3) Rizieq FPI yang biasanya gagah perkasa tak gentar ngomong kini diam, (4) Firza Husein sendiri diam seribu bahasa terkait kasus chat mesum – dan jika tidak benar maka akan berteriak lantang membantah, dan (5) para pendukung dan simpatisan yang lari tunggang langgang meninggalkan Rizieq FPI, serta Polri yang serius akan mengusut dugaan chat mesum tersebut yang sudah dilaporkan.
Politikus dan DPR pun tidak berteriak dan lebih banyak diam. SBY pun tidak berteriak meskipun dampak pornografi kasus chatmesum sangat merusak bangsa. Berbagai kasus pemolisian terhadap Rizieq FPI pun terus bergulir dengan target pertama komporan pelecehan terhadap Pancasila di dekat Gedung Sate Bandung.
Rizieq FPI dan jajaran FPI beserta para pentolan dan pendukung FPI terkesiap. Cep. Klakep. Diam. Penyebabnya adalah tekanan dan perlawanan pecinta NKRI. Benteng terkuat rakyat dan TNI-Polri, rakyat pluralis dan pemerintahan Presiden Jokowi dengan jajarannya pun melakukan pemetaan. Penyusunan perlawanan strategis melawan radikalisme pun dilakukan dengan sangat cerdas, terstruktur, dan efisien untuk menyikapi kasus Ahok yang akan digiring ke arah agenda politik penjatuhan terhadap Presiden Jokowi.
Tekanan oleh FPI dengan koaran Rizieq FPI terhadap Presiden Jokowi pun dengan rendah hati dihadapi oleh Presiden Jokowi. Dengan kesederhanaannya Presiden Jokowi melakukan peredaan situasi dengan mendatangi demo dan sholat di demo Ahok 212. Dalam kehadiran itu Presiden Jokowi menunjukkan dirinya bukanlah ayam sayur penakut terhadap Rizieq FPI dengan massanya. Di dalam orasinya – Rizieq FPI – seolah telah menjadi penguasa de facto Indonesia – dan menguliahi hadirin dengan pernyataan-pernyataan yang membuat Presiden Jokowi terdiam. Rizieq FPI dan seluruh jajarannya merasa menang dan euphoria semakin menjadi-jadi.
Polri yang menangani kasus Ahok pun menjadi bulan-bulanan FPI. Pengejekan terhadap Jenderal Polisi sampai pada puncaknya FPI memaksakan kehendak untuk memaksa Kapolri mencopot Kapolda Jabar Anton Charliyan dan Kapolda Metro Jaya M. Iriawan. Alih-alih dicopot, Kapolri Jenderal Tito Karnavian justru show-off force dengan memberikan penghargaan kepada kedua Kapolda berprestasi tersebut sehari setelah demo.
Tekanan berbagai gerakan massa yang didalangi oleh FPI – dengan komporan SBY sebagai corong yang berteriak tak karuan terkait Ahok dan diam soal dugaan kasus chat porno yang dilakukan oleh Firza Husein dan Rizieq FPI – dijawab dengan akhirnya menetapkan Rizieq FPI sebagai tersangka penghinaan terhadap Pancasila. Publik pun sadar bahwa Negara hadir di tengah tekanan massa ormas radikal semacam FPI.
Polri dengan tegas – didukung oleh TNI yang menyuarakan dukungan membentengi Pancasila – menetapkan Rizieq Shihab FPI sebagai tersangka. Berbagai kasus lain pun dibuka dan 4 kasus akan membelit Rizieq FPI. Puncak kulminasinya tentu pembuktian dugaan chat mesum yang diduga dilakukan oleh Firza Husein dan Rizieq Shihab. Â
Operasi gabungan dengan pemetaan sempurna berhasil mengurai tekanan dari tiga penjuru. Pemetaan terpenting adalah kaitan makar dan kesaksian  dugaan makar – yang Rizieq FPI harus berhitung. Pun pemaksaan dan penekanan atas kasus Ahok – yang dipelintir dan disetir secara politis dan ditunggangi oleh kepentingan politik – dicarikan penyeimbangnya.
Rizieq Shihab yang menggerakkan massa dan dalam berbagai kesempatan melakukan provokasi, permusuhan, dengan menyebutkan kata revolusi segala harus menjadi pesakitan dan dibui. Kasus tentang Pancasila harus dihadapi oleh Rizieq FPI dan dipastikan Rizieq FPI akan meringkuk di penjara. Perang hukum-politik anginnya telah berubah dengan Rizieq FPI dan para pengikutnya. Para pentolan pun menjadi pesakitan: Novel akan menyusul, Munarman jadi tersangka.