[caption caption="Museo Rosenbach I Sumber Oldishpsycoprog.ucoz.com"][/caption]Faisal Basri adalah fenomena baru politik Indonesia. Faisal Basri adalah politikus pintu belakang dan jalur belakang. Tidak setuju dengan sepak terjang Amien Rais, Faisal Basri kabur dari PAN. Belakangan Faisal Basri rajin menulis dengan bahasa yang halus seperti memerkenalkan idiom sesat pikir. Mari kita tengok alasan psikologis yang melatarbelakangi Faisal Basri menggunakan kata-kata elok dan menarik itu dengan hati gembira ria riang girang senang sentosa bahagia menari menyanyi tertawa terbahak menertawai sisi kesesatan pikiran yang dipelihara oleh Faisal Basri sehingga menelanjangi isi kepalanya sendiri dan perlunya Presiden Jokowi merenungi tentang sesat pikir selamanya.
Ikhtiar puluhan tahun pun diwujudkan dengan upaya Faisal Basri mengubah DKI. Majulah dia menjadi kandidat Gubernur DKI Jakarta dan yang dihadapi kebetulan Jokowi-Ahok. Gagal total tentu. Nah, belakangan intelektual hebat ini memerkenalkan idiom hebat dalam banyak tulisan dengan sesat pikir.
Manusia adalah keindahan tak terkatakan karena memiliki otak. Manusia pun makhluk yang luar biasa karena bisa berpikir. Dalam berpikir bisa salah bisa benar. Dalam mengarungi perjalanan dengan pikirannya, manusia pun bisa sesat pikir dan sesat sesesat-sesatnya. Manusia adalah lambang kesempurnaan kehidupan di alam semesta.
Nah, melihat bahasa yang luar biasa dari Faisal Basri, dipastikan kondisi mental dan spiritual Faisal Basri adalah sangat normal dan lurus ke siratal mustaqim: jalan yang lurus dan selalu benar. Kenapa? Hanya orang yang sudah pasti memiliki jalan yang lurus dan pikiran yang lurus yang tak akan tersesat. Hanya orang yang menuduh orang lain tersesat adalah orang yang tidak tersesat. Demikian kira-kira pikiran lurus tak tersesat dalam otak dan cara berpikir Faisal Basri.
Nah, melihat sisi psikologi dan umur Faisal Basri, tentu menunjukkan kematangan pikiran yang sangat matang dan pasti lurus selurus-lurusnya dan tidak ada belokan sama sekali. Seluruh kebenaran dan pikiran serta olah pikir Faisal Basri dipastikan sudah lurus dan bebas dari kesesatan. Karena hanya orang yang bebas sesat pikir yang berani mengatakan orang lain sesat pikir.
Nah, melihat sisi pendidikan tentu tak diragukan lagi Faisal Basri adalah manusia lulusan minimal S-2 atau S3. Jadi pola penalaran berpikir dan berbicara serta menulis dipastikan telah melampaui rata-rata orang di kampungnya sana di Tanah Batak. Pikiran dan penalarannya melebihi teman, rekan dan para kerurunan di kampungnya sana.
Nah, dari sisi pengalaman siapa yang bisa melawan tingkat pengalaman Faisal Basri. Dia melalanglang buana dari Timur ke Barat dari Utara ke Selatan, sehingga menemukan semua kelurusan dan kebenaran ilmu sesuai dengan perspektifnya dan tidak ada perspektif lain dan sudut pandang lain selain kebenaran dan ketidaksesatan diri Faisal Basri.
Nah, dari sisi bacaan dan integritas juga tak diragukan lagi. Semua bacaan dan data dan analisa dan kebijakan selalu benar termasuk kasus RJ Lino yang sebentar lagi meringkuk di penjara gara-gara Mobile Crane di Pelindo II Pelabuhan Tanjung Priok. Faisal Basri adalah kebenaran mutlak untuk semua analisis dan data dan tak ada yang mampu menandinginya dulu, sekarang dan yang akan datang.
Jadi, mari kita nikmati dengan kebahagiaan sesat pikir ala Faisal Basri sebagai idiom baru karena berbagai ungkapan itu merupakan representasi otak, pola pikir, kemampuan, kondisi mental spiritual, kematangan diri, pengalaman, pendidikan yang semuanya bisa dicontoh dari Faisal Basri karena mengandung kebenaran mutlak: tak ada kesesatan pikir sama sekali dalam diri Faisal Basri. Bahkan, seluruh rakyat Indonesia, termasuk Presiden Jokowi pun pantas belajar kepada Faisal Basri terkait pembangunan, infrastruktur, manajemen, dan mental dari Faisal Basri yang tidak sesat pikir – dijamin. Dan ... angkatlah Faisal Basri menjadi menteri.
Salam bahagia ala saya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI