Terpojok kasus UPS setelah digeledah oleh Bareskrim Polri, Lulung ingin menjadi whistle blower. Lulung akan mengungkap kasus UPS dengan menyeret para anggota DPRD DKI yang terlibat. Langkah Lulung ini sepintas mirip Agus Condro atau Anwar Nasution. Mari kita telaah peran Lulung antara menjadi seperti Anwar Nasution atau Agus Condro dengan pesta pora hati gembira ria senang sentosa bahagia riang sukacita senantiasa selamanya.
Bareskrim melalui Budi Waseso - yang menyeret Abraham Samad dan Bambang Widjajanto ke kasus hukum - menggeledah ruangan Lulung. Komputer dan data di CPU pun dibongkar - meskipun telah dihapus akan sangat mudah melakukan recovery data bagi Bareskrim. Maka Budi Waseso pun menyatakan arah ketersangkaan atau keterlibatan Lulung dalam kasus UPS.
Lulung pun membantah tidak terlibat meskipun tidak lagi menggunakan istilah taruhan dengan wartawan. Kini Lulung justru ingin menjadi whistle blower. Lulung berniat mengungkap pihak-pihak di DPRD DKI Jakarta yang terlibat dalam kasus korupsi UPS yang merugikan negara Rp 50 M duit rakyat semua, bukan daun. Yang menjadi pertanyaan adalah kenapa baru sekarang Lulung mau mengungkap? Kenapa bukan sejak 2014 jika memang Lulung akan menjadi whistle blower?
Berkaca dari kasus korupsi Rp 100 miliar di Bank Indonesia, Anwar Nasution adalah whistle blower yang sukses dan menyeret rekan-rekannya di BI. Tak tanggung-tanggung, Anwar Nasution menyeret ke penjara besan SBY Aulia Pohan, Maman Soemantri, Bunbunan Hutapea, dan Aslim Tadjudin, Burhanuddin Abdullah, Rusli Simanjuntak, Oey Hoy Tiong, Antony Zeidra Abidin, Hamka Yandhu, dan bahkan Paskah Suzetta. Nah Anwar Nasution sebagai whistle blower tidak terlibat dan mengungkap kasus korupsi di BI tanpa ada angin tanpa ada badai. Anwar Nasution bergerak cerdas dan melakukan perjanjian dengan penyidik kejaksaan agar tidak dihukum untuk mengungkap korupsi di Bank Indonesia. Maka Anwar Nasution pun terbebas dari jeratan hukuman meskipun 100% Anwar Nasution terlibat dalam pengambilan keputusan.
Berbeda dengan Anwar Nasution, Agus Condro mampu menyeret Miranda S Goeltom dan orang kuat Nunun Nurbaeti selain puluhan para anggota DPR seperti Emir Moeis dan lain-lain. Namun peran Agus Condro berbeda dengan Anwar Nasution. Agus Condro yang tidak melakukan gentlemen agreement pun juga dipenjara. Agus Condro pun tidak memiliki kekuatan lobby dan kalah pamor dengan sosialita Nunun dan jelas pula Miranda S Goeltom.
Kini, Lulung bermanuver berniat menjadi whistle blower setelah dua orang saksi menyebut keterlibatan Lulung. Sikap maneuver Lulung ini patut diapresiasi dan dihargai setinggi langit. Sikap Lulung secara hukum-politik untuk menjadi whistle blower menunjukkan kemunduran akan kekuatan Lulung dalam politik-hukum dan hukum-politik. Kini suara menantang bertaruh ruko dan rumah seharga Rp 6 M tidak terjadi lagi. Ini indikasi yang aneh. Aneh karena selama ini Lulung tampak memiliki kekuatan yang tiada tanding tiada banding khususnya di lingkungan seuplik Tenabang. Sikap gagah perkasa merasa sebagai kekuatan politik nasional Lulung hanyalah ilusi dan fantasi semata.
Di lain pihak, tantangan terhadap Ahok dengan melaporkan Ahok ke Bareskrim pun justru tak digubris oleh Bareskrim. Malahan ruangan Lulung dan Komisi E DPRD DKI diusik dengan digeledah. Dari sanalah semua berawal dengan data komputer yang di-recovery akan mengungkap keterlibatan anggota DPRD DKI - bahkan Lulung pun berjanji akan mengungkap kasus dengan terang-benderang. Posisi politik Polri pun membutuhkan ‘tangkapan dan korban terkenal' untuk menaikkan citra Polri setelah kriminalisasi Abraham Samad dan Bambang Widjojanto serta Denny Indrayana. Dan ... Lulung merupakan target yang cukup menyeimbangkan kesan positif Polri sebagai penegak hukum. Dan Lulung tampaknya akan menjadi justice collaborator seperti Agus Condro dan bukan whistle blower seperti Anwar Nasution yang lepas dari jerat hukum.
Salam bahagia ala saya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI