Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Waspada di Mekah: Jangan Ulangi Tragedi Baharuddin Lopa dan Munir

6 Juli 2014   18:18 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:15 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya tiba-tiba teringat kasus yang saya tuliskan dalam bentuk fiksi. Inilah kesaksian yang sangat unik terkait meninggalnya Baharuddin Lopa. Catatan ini sekedar mengingatkan pentingnya keselamatan seorang penting seperti Jokowi dan Baharuddin Lopa sangat penting. Di Mekah Jokowi telah ditemani oleh beberapa orang. Hal penting yang Jokowi mesti perhatikan adalah makanan dan air minum terutama air mineral. Jokowi jangan sembarangan minum dan makan di Arab Saudi.

Gambaran tentang Arab Saudi yang aman, nyaman dan tenteram, justru menjadi tempat yang perlu ekstra hati-hati. Pengalaman berkenaan dengan Bung Tomo dan Baharuddin Lopa yang disebutkan sakit mengandung kecurigaan karena catatan medis Baharuddin Lopa brilian dan tak ada memiliki riwayat sakit jantung. Kematian Baharuddin Lopa terkait dengan sikap tegas Lopa pada waktu itu yang tegas terhadap pemberantasan korupsi pada waktu itu..
Mari perhatikan catatan saya terkait kasus kematian Baharuddin Lopa di Mekah tersebut.

Di tengah kesedihan itu tampak dua orang lelaki yang aku lihat pada 2 Juli 2001 di Mekah. Demikian pula lelaki itu tampak di RS Al Hamadi Riyadh sehari setelah disampaikan Baharuddin Lopa terkena serangan jantung. Senyatanya sesuai dengan keterangan rumah sakit, Baharuddin Lopa bukan meninggal karena serangan jantung namun kegagalan pernapasan. Secara medis, kegagalan pernapasan akut tampak seperti serangan jantung. Pemeriksaan lebih lanjut menemukan bahwa ajudan Baharuddin Lopa menghilang sejak tanggal 1 Juli dan baru kembali ke tanah air pada tanggal 28 Juli 2001. Kematian yang mencurigakan meskipun keluarga menyebutkan semua itu sebagai takdir dari Allah SWT.

Kini dua lelaki itu tampak hadir dalam upacara kematian lelaki yang diidolakan banyak orang. Lelaki ini meskipun tak seratus persen didukung oleh rakyat, namun akan menjadi seorang yang sangat menakutkan bagi para koruptor. Telah terbukti ketika dia memimpin lembaganya, lelaki itu telah berhasil mengikis kesempatan korupsi para anak buah dan lembaga perwakilannya. Lelaki ini juga dimusuhi oleh para partai non-nasionalis berbasis agama. Ini fakta yang melingkupi kehidupan lelaki sederhana yang sangat mengesankan semasa hidupnya.

Kecurigaanku semakin kuat. Dua lelaki yang duduk di bagian pojok dan mengamati semua tamu itu rasanya menyimpan informasi. Hanya sampai di situ.

Itulah sepenggal catatan yang harus menjadi perhatian terkait keselamatan Jokowi dan rombongan di Mekah.

Salam bahagia ala saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun