Mau jadi orang terkenal seperti Faisal Basri atau Yusril Ihza Mahendra? Menulislah di Kompasiana. Kok? Ya. Begitulah.
Kompasiana adalah fenomena media sosial. Karena Kompasiana mampu memenuhi hasyrat sepenuhnya bagi semua fungsi tak terbatas Facebook, Twitter, Instagram, dan surat kabar. Motto Sharing dan Connecting menjadi pelengkap bagi Kompasianers yang ining sharing mirip Facebook, lalu bagi yang suka komentar dan menulis, yang panjang dan pendek.
Tukang komentar diberi ruang oleh Kompasiana berupa alat connecting untuk komentar pendek ala Twitter. Yang suka mengunggah foto serupa Instagram pun bisa menyelipkan di artikel yang di-posted. Maka tak heran Kompasiana menjadi magnet memabukkan pengguna media sosial.
Nah, di tengah kemeriahan Kompasiana itu, ketenaran menjadi tujuan banyak orang - sama dengan fenomena FB, Twitter dan Instagram sebagai ajang narsis. Mari kita telaah fenomena Kompasiana ini dengan hati gembira ria.
Magnet Kompasiana menyikhir banyak orang. Dan alamiah, natural, wajar banyak orang pengin terkenal. Pengin eksis di Kompasiana - bukan eksis di dunia nyata. Yang penting terkenal di Kompasiana. Bagaimana caranya? Ini kiat yang menarik dan Admin Kompasiana pun dibuat klepek-klepek dengan strategi yang mereka lancarkan.
Satu. Membuat artikel dengan karakter berbeda. Membuat tulisan yang berbeda dan memiliki ciri khas. Dengan cara ini dipastikan Anda akan terkenal. Apapun ciri khas tersebut seperti lucu, konyol, kontroversial, mendalam, dll. terserah Anda. Yang penting memiliki ciri khas. Maka dipastikan postingan Anda akan mendapatkan penghargaan dari Kompasiana dan Kompasianers.
Dua. Jadilah orang terkenal. Hah? Iya. Kalau Anda seperti Faisal Basri, Yusril Ihza Mahendra, dipastikan bahwa Anda akan mendapatkan angka kredit yang hebat. Tulisan orang terkenal seperti mereka dipastikan menarik banyak pihak dan Kompasianer. Maka dipastikan tulisan Anda akan mendapatkan penghargaan baik dari Kompasiana maupun Kompasianers.
Tiga. Tangguh. Tunjukkan kekuatan, kekayaaan, gelar kebangsawanan, profesi seperti dokter, dosen, tentara, penyari, guru, mandor, babu dan sebagainya. Kenapa? Orang Kompasiana masih silau dengan aneka jabatan seperti itu. Jangan sesekali menunjukkan bahwa Anda masih mahasiswa. Atau Anda pembantu rumah tangga, atau penulis amatir. Dipastikan Anda tak akan dilirik oleh Kompasianers dan Kompasiana. Kompasiana yang mirip medsos lain memberikan jalan dan ruang untuk itu.
Empat. Rapuh. Kebalikan dari poin 3, jika Anda tampak rapuh Anda akan mendapat simpati Kompasianers dan Kompasiana. Seperti di medsos lain, di Kompasiana jika Anda menderita, rapuh, renta, tak terurus, susah, sedih, namun berusaha menginspirasi, maka Anda akan menjadi terkenal di Kompasiana. Jadi jangan menjadi orang biasa di Kompasiana.
Lima. Membuat artikel menyerang Kompasianer lain. Ini jurus yang dilakukan paling kuno dan paling tua. Dengan menyerang Kompasianer lain, apalagi yang senior dan terkenal, maka bisa numpang tenar. Numpang nama disebut. Serangan bisa berupa lelucon, komentar, sarkasme, kemarahan, kebencian, persis seperti yang ada di Facebook, Instagram, Twitter, dll.
Jadi, pilih mana Anda berkiprah untuk terkenal di media sosial ini? Jangan lupa banyak orang tak mengenali Anda dan pada saat bersamaan ada orang mengenal Anda. Persis seperti di FB, Twitter, dan Instragram, dkk, semua terkoneksi. Pilihlah satu di antara kelima hal tersebut agar Anda terkenal.