Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Diego Michiels, Gegar Budaya dan Peringatan bagi Pemain (Naturalisasi)

10 November 2012   15:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:39 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Keributan dan penganiayaan oleh Diego Michiels sungguh patut disayangkan. Harapan digantungkan pada sosok pemain belakang ini. Timnas Indonesia membutuhkan tenaganya. Namun demikian keributan dan penganiayaan dan perbuatan kriminal yang dilakukan olehnya tak patut ditiru. Perbuatan tindak kekerasan di tempat hiburan malam yang dilakukannya sungguh memberikan catatan dan perhatian.

Pertama, Dieogo Michiels jelas tidak disiplin selama menjalani pemusatan latihan. PSSI wajib mengenakan sanksi tegas kepadanya. Sikap tegas ini penting tanpa PSSI merasa rendah diri kepada pemain naturalisasi. Hilangkan sifat dan sikap mendewakan pemain naturalisasi dan membela hal yang buruk. Hilangkan membutakan mata dan telinga dan silau oleh orang setengah asing. Sama dengan silaunya cewek-cewek lokal kampungan kepada para pria bule (tua, miskin, bodoh tak penting yang penting bule, hehehe). PSSI harus tegas mencoret pemain yang tidak disiplin.

Kedua, PSSI harus berbenah dan membuat peraturan yang dapat ditaati oleh para pemain. Kedisiplinan dan tindakan tegas bagi pelanggar aturan harus dirumuskan. PSSI harus menjalankan sportivitas dan menjadi contoh bagi banyak pihak, pemain, pengurus untuk bertindak sportif dan menegakkan disiplin agar menjadi contoh bagi banyak pemain lain baik hasil naturalisasi maupun pemain asal Indonesia.

Ketiga, Diego Michiels mengalami culture shock, gegar budaya begitu berada di Indonesia. Di Indonesia sebagai setengah bule, Diego dianggap setengah dewa dan bisa berbuat apa saja, mentang-mentang tenaganya dibutuhkan Timnas Indonesia. Padahal Diego tak lebih dari ‘belum menjadi superstar'. Kehidupan malam menjadi ciri khas pemain ini. Maka bisa jadi Diego Michiels akan layu sebelum berkembang. Kehidupan malam dan mabuk-mabukan akan menjadi penghambat peningkatan prestasinya.

Kalau Diego masih di Negara Belanda sana, Diego akan lebih disiplin. Di Belanda Diego bukan pula selebritas. Bukan siapa-siapa selain pemain sepakbola biasa saja. Diego kaget budaya karena merasa hebat dan diperhatikan banyak orang - bentuk lain kampungan gaya bule dan orang kulit hitam.

Keempat, para pemain naturalisasi atau calon pemain naturalisasi sebaiknya berpikir ulang untuk menjadi warga Negara Indonesia dengan menjadi pemain sepakbola. Situasi PSSI yang kisruh dan mengakibatkan kompetisi tidak jalan sebagaimana diharapkan juga akan menghambat karir pemain naturalisasi.

Jadi, Diego Michiels tak perlu dibela dan biarkan saja dia menghadapi hukum. Jika dibela nanti Diego Michiels akan berkembang menjadi Kurniawan Dwi Yulianto yang gagal menjadi bintang besar akibat narkoba. Berikanlah pelajaran kepada Diego agar belajar menjadi manusia sportif dan bijaksana. Semua ini demi kepentingan Diego dan kepentingan untuk memberikan pelajaran kepada semua pemain agar disiplin. Kejadian ini juga perlu dijadikan pelajaran dan perhatian bagi semua pemain naturalisasi, dan juga calon pemain naturalisasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun