Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Beranikah Anas Ngoceh Soal Century Seperti Nazaruddin?

29 Maret 2014   16:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:19 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

M. Nazaruddin bernyanyi dan nyanyiannya benar dan berhasil menyeret Angelina Sondakh, Anas Urbaningrum, Andi Mallarangeng. Padahal baik Angie, Anas, maupun Andi dulu hanya menyampaikan bahwa itu hanya omong kosong, nyanyian, ocehan, dan fiktif. Kini hal yang sama terjadi, Anas Urbaningrum mulai bernyanyi. Tak lama lagi akan terjadi tsunami politik terkait mega skandal Century. Hal itu akan terjadi kalau apa yang diocehkan oleh Anas Urbaningrum terbukti benar.

Genderang perang melawan SBY oleh Anas Urbaningrum telah ditabuh. Anas kini mulai memunculkan informasi tentang dana kampanye Partai Demokrat 2009 yang dinilai tidak wajar dan melanggar hukum. Data dana kampanye 2009 menunjukkan bahwa banyak sumbangan untuk dana partai yang diterima oleh PD, namun senyatanya para penyumbang tersebut adalah penyumbang fiktif. Terkait hal ini, PD dan SBY pantas merasa perlu untuk menyikapi jika temuan KPK dan informasi yang disampaikan oleh Anas Urbaningrum benar terkait kasus Century.

Pertama, kekuatan politik Anas dan Anas banyak tahu terkait Century. Anas membantu SBY dan Demokrat memenangi pileg dan pilpres 2009. Balasan atas bantuan memenangi pilpres 2009, Anas Urbaningrum dan Andi Nurpati menjadi pejabat tinggi di Partai Demokrat.

Begitu menguasai PD, Anas lupa bahwa sebagai perusahaan milik SBY - bahkan seperti Sys NS saja yang membantu melahirkan PD dibuang ke tong sampah oleh SBY - SBY berhak secara penuh memiliki PD. Oleh karena itu, ketika terjadi perbedaan tentang calon presiden 2014, SBY menginginkan Pramono Edhie Wibowo, sementara Anas menginginkan dirinya maju sebagai capres Demokrat, maka SBY dengan mudah menyingkirkan Anas. Kini, PD dikuasai sepenuhnya oleh SBY dan Ibas sebagai ketua umum dan sekjen PD - bapak-anak ngurus partai.

Latar belakang kekuatan politik Anas yang terkait dengan banyak tahu tentang sepak terjang semua partai politik menjadikan Anas merasa percaya diri tetap melangkah menghadapi pertarungan politik. Anas masih berpikir memiliki kekuatan seperti ketika masih memimpin partai, karena banyak tahu termasuk kasus Century.

Kedua, asumsi Anas tentang KPK dan penetapan pasal TPPU. Asumsi Anas yang merasa bahwa KPK bukanlah lembaga bersih dan memiliki kekuatan sebagai lembaga super body. Hal ini dibuktikan oleh aktivis Ma'mun Murod yang menuduh Bambang Widjajanto diintervensi oleh Cikeas alias SBY. Plus PPI yakin akan eksis meskipun nanti Anas Urbaningrum akan dihukum selama 15 tahun di penjara. KPK dianggap oleh Anas Urbaningrum sebagai lembaga yang gampang diintervensi dan layak dilawan.

Namun, dengan penetapan Anas menjadi terdakwa kasus pencucian uang alias TPPU (tindak pidana pencucian uang) maka Anas menyadari bahwa asumsi Anas terkait kredibilitas KPK tak terbukti. Untuk itu strategi paling tepat Anas adalah membeberkan keterlibatan pihak lain - yang tak lain dan tak bukan adalah petinggi Demokrat seperti Ibas dan bahka SBY. Ingat Anas berkali-kali menyebutkan secara samar tentang ancamannya membuka keterlibatan pihak lain. Apakah itu Ibas atau bahkan SBY? Anas tak akan membiarkan dirinya sendiri yang menanggung derita dibui.

Ketiga, keterlibatan Anas semakin terbukti dalam kasus Hambalang. Anas mengetahui bahwa KPK mampu membuktikan keterlibatannya pada proyek Hambalang dan bahkan pencucian uang. Rangkaian pemeriksaan oleh KPK terhadap dirinya akan membuktikan dirinya salah. Fakta di persidangan kasus Hambalang menyebutkan Anas menerima fee sebesar Rp 2,1 miliar terkait kasus Hambalang. Anas boleh menolak dan membantah, namun fakta-fakta di menunjukkan adanya aliran dana yang berasal dari individu fiktif - yang diduga dana dari Century - kepada Partai Demokrat yang diketahui oleh Anas Urbaningrum. Tudingan Nazaruddin bahwa Anas memilki kekayaan dari hasil yang tak wajar semakin terbukti dengan disitanya banyak asset bernilai lebih dari Rp 30 miliar. Kondisi ini membuat Anas ngeper melawan KPK dan justru seperti M Nazaruddin bekerjasama dengan KPK dan Anas mulai ngoceh dan bernyanyi.

Keempat, perlawanan Anas terhadap KPK kontra produktif. Anas sadar bahwa perlawanan terhadap KPK tak berguna dan akan segera berakhir. Pun fakta menunjukkan kegagalan Anas melakukan perlawanan terhadap SBY selama ini. Satu-satunya alat Anas membersihkan diri adalah menggunakan kartu as terkait dengan SBY dengan memberikan pernyataan dalam pidato wada' - pidato perpisahan Anas - ketika menyebut bahwa pengunduran dirinya baru ‘awal', baru ‘halaman pertama'.

Faktanya sampai sekarang halaman masih tetap pertama dan semuanya masih tetap awal. SBY tetap kuat. Anas makin kehabisan amunisi menyerang siapapun termasuk SBY. Dalam kondisi terjepit antara melawan KPK atau melawan SBY, Anas semakin terpojok. Dalam kondisi tertekan ini diyakini Anas akan membeberkan kepada banyak pihak terkait keterlibatan pihak lain dalam kasus Hambalang dan kasus lainnya termasuk informasi terkait Century yang baru saja mulai dibenerkan dan dinyanyikan oleh Anas Urbaningrum.

Kini menarik untuk ditunggu, apakah Anas Urbaningrum akan menggunakan kartu as untuk menyeret pihak lain selain dirinya - setelah terbukti perlawanan terhadap KPK menjadi sia-sia justru membuat KPK tancap gas menetapkan Anas sebagai tersangka pencucian uang seperti para koruptor bejat lainnya, ustadz Luthfi Hasan Ishaaq, Ratu Atut Chosiyah, Akil Mochtar, Tulek Wawan, dan Rudi Rubiandini. Jika Anas mengungkap keterlibatan pihak lain, pasti akan menimbulkan tsunami politik - atau Anas akan menjadi bemper dan membusuk sendirian di hotel prodeo untuk melindungi orang-orang lain? Kita tunggu halaman berikutnya Anas Urbaningrum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun