[caption caption="Nikita Mirzani I Sumber www.spesialinfo.net"][/caption]
Perdagangan manusia bernama artis menjadi PSK semakin marak. Meski kasus para germo seperti Robby ditangkapi, namun pelacuran artis tetap semarak. Terakhir Hesty KK ditangkap dengan tariff melebihi harga Puty Revita dan bahkan Nikita Mirzani sekalipun. Germo yang memerdagangkan Anggita Sari, Puty Revita dan lain-lain pun akan tetap bekerja sebagaimana biasa. Artis atau PSK berkedok artis pun akan tetap menjalani profesinya karena perhitungan prakmatisme.Â
Mari kita sedikit membongkar praktik prostitusi artis di Indonesia dan kelihaian para artis palsu menjebak para orang daerah dalam pelacuran terselubung dengan hati gembira ria riang senang girang suka-cita pesta-pora menari menyanyi suka-suka bahagia sentosa selamanya senantiasa.
Dunia artis adalah dunia mimpi. Mimpi antara kenyataan dan harapan. Gebyar dunia artis dan dunia seni membuat orang mabuk. Hingga pelacuran sebagai bagian kehidupan dipraktikkan di tengah kekosongan hukum. Indonesia tidak mengatur tentang pelacuran. Hukum Indonesia tidak menghukum pelacur, hanya pedagang manusia alias germo yang dihukum – artis sebagai pelacur ditempatkan sebagai korban.
Maka para artis beramai-ramai menjajakan diri dalam promosi sebagai artis yang bisa dipakai. Cara mereka menjajakan diri adalah dengan germo dan pedagang seperti Robby. Facebook, Twitter, dan media sosial lain dipakai untuk promosi oleh pedagang manusia. Maka setelah penangkapan terhadap Nikita Mirzani, Puty Revita dan kini Hesty pun dicokok dengan tuduhan sama: korban perdagangan manusia.
Penyebab prostitusi artis di Indonesia hanya empat, (1) ingin meniru kesusksesan kehidupan glamor para artis berdasarkan (isu) praktik pernikahan siri dan pelacuran tingkat atas yang jadi panutan, Â (2) menjadi artis penyanyi, pesinetron, kelas figuran tak menjamin kesejahteraan dan kebutuhan hidup glamor, (3) hukum di Indonesia tidak mengenakan pajak kepada pelacur berkedok artis karena tidak ada undang-undang mengatur perdagangan daging mentah ini, (4) jalan pintas karena adanya kebutuhan dan pasar yakni para hidung belang pengusaha hitam dan para koruptor.
Pengin hidup glamor (1). Siapa tidak kepingin melihat seorang artis terbang ke Paris dengan jet pribadi. Ke New York, lalu disambung terus ke Disneyland. Tak lupa menyambangi Nevada, dan berjudi di kota judi yang namanya Las Vegas. Tak tanggung-tanggung sang artis bertemu dengan para selebritis dunia yang tak bisa menyangka. Mengherankan kalau sampai ada isu, kok bisa artis Indonesia ini bertemu dan berteman dengan para selebritis dunia. (Tak disangka artis Indonesia ini menggunakan jasa middleman dan perantara untuk bertemu pesohor dengan bayaran fantastis: US $ 50,000. Bayangkan harga biaya umroh tak lebih dari US $ 2,000.)
Dari mana uang bejibun, yang diisukan, yang diperkirakan si artis memiliki kekayaan sampai Rp 300 M. M alias miliar. Uang itu dari mana? Kalau menyanyi atau main film plus main teater, per satu episode dibayar sekitar Rp 1 miliar, maka total uang terkumpul segitu berarti main di 300 event. Dihitung tak sampai. Maka penelusuran mengabarkan dan menemukan isu santer artis ini begitu cerdas hingga bisa menikahi secara siri (palsu) 4 orang lelaki sekaligus tanpa ketahuan satu sama lain. Praktik pelacuran atas nama suami-suamian namanya.
Pintarnya sang artis ini adalah selalu menikah dengan pengusaha tambang dan pengusaha bidang energi dan pertambangan yang sudah beristri. Tujuannya jelas agar si artis ini mampu mengatur waktu pertemuan dengan sempurna dan tidak saling bentrok. Plus dalih manggung, syuting, dll mampu meredam kecurigaan para ‘suami’ tersebut.
Gambaran gebyar kekayaan luar biasa, dengan praktik pernikahan siri berseri sangat fenomenal. Semua itu kabar yang dihembuskan yang membuat banyak artis terdorong mencari peruntungan seperti yang didengungkan dan dikabarkan dan tersebar di kalangan para mucikari dan artis-artis PSK. Itu salah satu pemicu maraknya artis PSK. Luar biasa. Kibulan para germo penjual manusia itu begitu menarik sehingga membuat para artis membayangkan sukses seperti kisah di atas. Memabukkan.
Lalu (2) nasib artis Indonesia yang buruk dan miskin. Sebagian artis peran dan lain-lain, apalagi fuguran sinetron asal lewat honornya cuma janji menjadi artis. Honor figuran dari pagi sampai malam hari tak lebih dari Rp 90,000 – dipotong Koordinator Rp 20,000 – sisa Rp 70,000. Kalau ada dialog harga shooting seharian tetap minim yakni Rp 150,000 sampai Rp 200,000. Itu pun sang calon artis harus menyediakan kostum, baju, sepatu, tas, air minum, bedak, sendiri. Nah itu figuran.