Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Arah Black Campaign terhadap Jokowi dan Prabowo dan Hasilnya

10 Mei 2014   04:22 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:40 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Black Campaign alias kampanye hitam memiliki arah akar yang jelas baik untuk Jokowi maupun untuk Prabowo. Prabowo mengarah ke arah sangkut paut dengan hukum. Sementara tentang Jokowi terkait dengan kepribadian dan pribadi Jokowi. Arah dan tujuan black campaign kepada keduanya pun sangat jelas: pembunuhan karakter lawan dan pembaikan karakter diri. Penyebab terjadinya black campaign adalah rasa ketakutan akan kalah melawan lawan yang dianggap kuat. Apakah hasil black campaign sementara ini bagi Jokowi dan Prabowo?

Kampanye hitam pun selalu terkait dengan para pendukung Prabowo dan Jokowi. Ada fenomena menarik terkait pendukung Jokowi ini. Fadli Zon telah mengubah para pendukung Jokowi dilabeli sebagai pasukan nasi bungkus alias Panasbung - padahal panasbung adalah pendukung Fauzi Bowo yang bertebaran melawan Jokowi.

Sementara pendukung Fadli Zon dan Prabowo adalah para pakar IT yang sengaja disewa lima tahun lalu yang malang melintang di dunia maya, sosial media. Jadi pendukung Prabowo akan muncul dengan berbagai kreasi di sosial media dengan aneka kampanye hitam yang sangat kreatif.

Akar kampanye terhadap Jokowi terkait masalah agama Jokowi, keluarganya, pemerintahan di Solo dan DKI yang belum selesai, tidak amanah, lari dari tanggung jawab, sederhana, dianggap lambat berpikir, ambisius, bis transjakarta yang berkarat, pengganti Jokowi di DKI yang beragama minoritas, boneka, dan aneka kampanye yang bisa menjurus SARA.

Akar kampanye black campaign terhadap Prabowo selalu terkiat dengan tudingan dan fakta tentang pelanggaran HAM, penculikan, pemecatan dari TNI, kehidupan pribadi, Timor Timur, dan semangat kembali ke UUD 45 dengan maksud memerintah tanpa dibatasi amandemen maksimal 2 kali masa jabatan 5 tahun, lalu tentang nasionalisasi perusahaan asing dengan serampangan.

Memang kampanye hitam selalu memberikan manfaat bagi para capres. Namun perlu dicatat bahwa black campaign tak selalu berhasil dan mulus. Bahkan kampanye hitam di Amerika Serikat yang menuduh Barack Hussein Obama sebagai muslim, tidak lahir di AS, berhasil menarik perhatian pemilih. Namun, pada akhirnya ketika disampaikan bukti-bukti, justru kampanye hitam itu menghantam balik pesaing Obama yakni John McCain yang dianggap rasis dan membuat fitnah dan kampanye hitam. Akibatnya Obama tetap memenangi pemilihan presiden untuk kedua kalinya.

Jadi, black campaign bisa menghasilkan dukungan yang positif alias menguntungkan. Namun kampanye hitam jika terindikasi fitnah, maka yang akan terjadi justru akan merugikan bagi yang menyebarkannya. Kampanye hitam menjadi kampanye negatif jika memang terbukti dan ada bukti nyata akan bermanfaat. Kampanye hitam harus dihindari, yang perlu dilakukan adalah kampanye negative - membeberkan hal dan fakta nyata tentang rekam jejak capres baik Prabowo maupun Jokowi dengan disampaikan bukti-bukti adalah wajar dan perlu didorong. Tujuannya agar rakyat tidak salah pilih memilih presiden.

Namun demikian, perlu dicatat bahwa selama masa kampanye pileg 2014 dan menjelang pilpres 2014, maka hasil dari seluruh kampanye hitam, putih, dan kampanye negatif dapat disimpulkan. Kesimpulannya adalah: Prabowo dikesankan sebagai capres pelanggar HAM dan Jokowi dikesankan sebagai capres yang tidak jelas.

Salam bahagia ala saya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun