Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

AFF 2012: Indonesia Vs Singapura Seri; Hukum Tiga Keadaan

28 November 2012   04:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:34 945
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Piala AFF 2012 sedang berlangsung. Sungguh menarik dunia sepakbola. Pertandingan selalu diakhiri dengan hasil, Kalah-Seri-Menang. Indonesia yang pada laga perdana bermain seri melawan Laos, dianggap gagal dan bahkan kalah. Kenapa? Karena menurut hukum tiga keadaan, Indonesia dianggap memiliki kecenderungan dalam posisi ‘menang'.

Sementara itu, pada kenyatannya kondisi dan kualitas Timnas Indonesia di antara tiga negara lain, Laos, Malaysia, Singapura, saat ini sebenarnya dalam posisi di Tengah, atau tengah-tengah; berdasarkan hukum tiga keadaan Atas-Tengah-Bawah. Di Gropu A, Singapura dan Malaysia dinilai sebagai Timnas papan Atas, Indonesia Tengah, dan Laos Bawah. Itu yang tergambar dalam kenyataan. (Tentang Papan Atas-Tengah-Bawah ini juga berlaku dalam kompetisi sepakbola liga-liga di dunia.).

Menarik sekali mengamati pertandingan antara Malaysia dan Singapura yang berakhir dengan skor 3-0 untuk Singapura. Malaysia datang dengan status juara bertahan, maka dalam benak penonton Malaysia dan Timnas Malaysia mereka yakin akan menang. Artinya dalam hukum tiga keadaan Malaysia berada pada level Atas alias Menang. Malaysia dan Safree lupa di lini belakang Timnas Singapura ada pemain hebat bernama Daniel Bennett dan Baihakki Khaizan yang susah dilewati. Indonesia akan mengalami hal yang sama dalam menghadapi kedua palang pintu Singapura ini.

Nah, untuk hukum tiga keadaan ini menyaratkan bahwa yang di Atas tidak boleh lengah dan menganggap enteng lawan, baik lawan yang sepadan maupun lawan yang tidak sepadan artinya beda keadaan; Atas maupun Bawah. Contohnya Indonesia yang berada di Atas, karena lengah, menganggap enteng, merasa menang sebelum bertanding, maka Indonesia ‘kalah' oleh Laos (dengan hasil Seri, Laos sudah merasa Menang karena posisi dalm hukum tiga keadaan ada di Bawah). Piala Eropa 2004 menjadi saksi betapa Yunani sebagai Timnas dalam posisi Bawah, karena kelengahan semua Tim lain Eropa baik yang di Atas seperti Jerman, Portugal, Inggris dll, maupun Timnas level Tengah seperti Russia, membuat Yunani berkreasi dan mencapai puncak: Juara Piala Eropa 2004. Contoh lainnya adalah dalam La Liga kekalahan Madrid atas Real Betis juga menggambarkan sisi psikologi ini.

Mengamati pertandingan malam ini Singapura melawan Indonesia, posisi kedua negara berbeda. Secara hukum tiga keadaan, Singapura ada di Atas. Indonesia di Tengah. Sisi psikologi pemain dalam memandang Timnas pada suatu saat tertentu akan memengaruhi penampilan dan hasil pertandingan. Timnas Indonesia yang berada di posisi Tengah, harus memenangi pertandingan melawan Singapura agar asa ke Semifinal terbuka.

Kondisi ini bagai pisau bermata dua; bisa menyemangati atau bisa pula membuat tekanan pada Timnas Indonesia. Sisi hukum tiga keadaan Timnas Singapura justru pada titik keyakinan diri Tinggi, karena Timnas Singapura ada di Atas, sementara Indonesia hanya dianggap oleh Singapura sekelas Laos. Jika keadaan ini berlaku dan memengaruhi psikologi Timnas Singapura, bisa jadi timbul keadaan meremehkan dan over confident akan menimbulkan malapetaka: Singapura ditahan Indonesia. Pun bisa sebaliknya jika Timnas Singapura merasa enjoy dan bebas, maka Indonesia akan kalah.

Perhitungan matematis, Singapura yang sudah memiliki nilai tiga akan lolos. Menghadapi Laos, Singapura akan menghantamnya dengan skor telak 6-0. Dengan hanya bermain seri, atau menang melawan Indonesia, Singapura dipastikan lolos ke semifinal.

Sementara Indonesia bisa lolos jika mampu bermain Seri melawan Singapura. Catatannya, Indonesia harus menang melawan Malaysia di pertandingan akhir. Dalam hukum tiga keadaan, Indonesia diberi pilihan Seri dulu melawan Singapura, lalu pada pertandingan terakhir Menang melawan Malaysia, atau Menang dulu melawan Singapura dan Seri melawan Malaysia. Jadi peluang tetap terjaga sebenarnya.

Malaysia sendiri tengah mengalami masalah. Keadaan di Bawah saat ini, bisa menimbulkan semangat. Dan kemungkinan Malaysia akan menghancurkan Laos. Laos sudah merasa puas atas kemenangan atas Indonesia dan akan lengah. Kemenangan atas Laos akan menjadi modal untuk menghantam Indonesia. Kepercayaan yang tinggi ini bisa menjadi boomerang bagi Malaysia ketika menghadapi Indonesia. Jika keadaan seperti ini, hasil bisa seri. Maka Malaysia akan lolos dengan nilai 3. Nilai seri main Indonesia tiga kali tidak dianggap. Begitu kira-kira. Dalam perhitungan seperti ini, maka Malaysia dan Singapura akan lolos.

Dengan demikian, Timnas Indonesia hanya akan bermain Seri atau Kalah melawan Timnas Singapura. Jikalau Menang maka berlakulah hukum tiga keadaan dalam sisi psikologi positif pemain di lapangan pertandingan. Dan, pada saat yang bersamaan Singapura mengalami keadaan psikologi yang tidak tepat dan hasilnya pun tidak seperti yang diharapkan.

Nah, jangan berkelit dan tetaplah berada dalam Hukum Tiga Keadaan agar asa Timnas Indonesia menuju dan menjuarai Piala AFF tetap tergantung di langit terang. Selamat berjuang Timnas Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun