Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik

8 Jokowi “Lovers” yang Gagal “Move On”

2 Juli 2015   11:24 Diperbarui: 2 Juli 2015   11:34 4340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di seberang pendukung Presiden Jokowi ada kelompok lain yakni pencinta siluman Presiden Jokowi yang gagal move on. Siapakah mereka, 8 pecinta siluman Jokowi yang gagal move on tersebut? Apa peran dari orang-orang yang gagal move on tersebut dan di mana mereka berkiprah? Mari kita tengok 8 pecinta siluman Presiden Jokowi yang gagal move on dengan gembira ria senang sentosa bahagia selalu senantiasa suka-cita pesta pora selama-lamanya.

Pertama, para koruptor adalah pencinta siluman Presiden Jokowi yang luar biasa. Para koruptor sangat mencintai Presiden Jokowi karena pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dilakukan bukan hanya oleh KPK, namun Kejaksaan dan Polri. Penguatan Polri dan Kejaksaan di samping KPK membuat para koruptor mendukung Presiden Jokowi. Oleh sebab itu mereka terus melancarkan perang besar-besaran melawan Presiden Jokowi.

Kedua, para anggota DPR yang terbiasa memainkan proyek-proyek pemerintah. Untuk itu para anggota DPR yang membayangkan kelemahan pemerintahan dengan dikuasai oleh kelompok Koalisi Prabowo dengan mudah akan menekan Presiden Jokowi untuk memberikan ruang korupsi – seperti yang dilakukan oleh SBY dengan bukti para menteri dan pentolan partai SBY dicokok KPK. (Alih-alih Presiden Jokowi melakukan strategi pemberantasan koruupsi menggandengan berbagai organisasi dan kementerian yang menghambat upaya merampok uang rakyat.)

Para anggota DPR yang berpotensi korupsi adalah pecinta Presiden Jokowi (karena mereka tahu pemberantasan korupsi tak hanya meliputi penindakan namun juga pencegahan. Mereka senang dengan upaya Presiden Jokowi memberantas para koruptor yakni termasuk para anggota DPR sendiri.)

Akibatnya jelas mereka melakukan perlawanan dengan strategi apapun yang bisa dijadikan isu negatif Presiden Jokowi akan dijadikan alat pencercaan. Fadli Zon dan Fahri Hamzah adalah potret nomor wahid gambaran kondisi pikiran mereka yang gagal move on – meskipun tuan mereka Prabowo sedikit sudah berhasil move on.

Mereka tetap membangun politik gaduh yang kontra produktif untuk tuan mereka: Prabowo dan Luthfi Hasan Ishaaq. Siapakah pencinta siluman Presiden Jokowi lain yang gagal move on dan menggalang politik gaduh itu? Ketiga , pecinta siluman Presiden Jokowi bernama Fadli Zon dan Fahri Hamzah dengan komporan lain seperti Rieke Dyah Pitaloka dan Effendi Simbolon. Mereka dipastikan akan terpilih pada pileg 2019 dengan kemenangan 100% suara memilih mereka, karena mereka sangat dicintai oleh rakyat karena suaranya yang nyinyir dan kasar dan asal bunyi.

(Mereka sangat mencintai Presiden Jokowi karena semua sepak terjang Presiden Jokowi bertolak belakang dengan niatan mereka mengambil keuntungan seperti dana aspirasi Rp 100 miliar untuk anggota DPR yang jelas akan dihambat oleh Presiden Jokowi – dengan alasan memerhatikan kemampuan keuangan pemerintah.)

Keempat, para pejabat yang pejabat publik seperti bupati, walikota, dan gubernur yang kepentingan korupsinya terganggu. (Mereka mencintai Presiden Jokowi karena nurani mereka menyatakan apa yang mereka lakuakan adalah menghambat pembangunan bangsa dan negara.)

Kelima, para pengusaha yang terbiasa kongkalikong dengan para anggota DPR dan DPRD seperti yang dilakukan oleh Lulung dan anggota DPRD DKI Jakarta sebagai contoh nyata. Keenam, para pejabat eselon 1 dan dirjen sisa rezim SBY. Dengan pendekatan pengawasan ketat, mereka ngambek dan menghambat pencairan dan penyerapan APBN dan APBD. Mereka sangat mencintai Presiden Jokowi karena visi dan misi mereka berbeda. Presiden Jokowi beorientasi kerakyatan, para pejabat pro SBY berorientasi memermainkan politik pencitraan: proyek hanyalah wacana yang dibawa ke sana ke mari, dari meeting satu ke meeting lainnya.

Ketujuh, rakyat yang cerdas. Rata-rata para pengikut Prabowo adalah orang yang cerdas dan menguasai ilmu dunia akhirat dan langit namun gagal move on. Oleh sebab itu, mereka sangat mencintai Presiden Jokowi karena dengan sangat sederhana Presiden Jokowi menjelaskan kebijakannya yang gagal dipahami oleh para orang cerdas pendukung Prabowo. Karena saking cerdasnya maka gagal memahami penjelasan sederhana. Contoh orang-orang cerdas itu adalah Fadli Zon yang berhasil membuat dirinya tenar dengan puisi Boneka dan Raisopopo – dengan akibat tuannya si Prabowo gagal jadi presiden – dan Fahri Hamzah yang menentang Hari Santri sebagai utusan Luthfi Hasan Ishaaq tuannya di penjara.

Kedelapan, para koruptor baru kelas kakap yang ditangkap Buwas dan KPK. Para koruptor baru yang ditangkap oleh Budi Waseso dan Kejaksaan sebagai penguatan pemberantasan korupsi bukan hanya dilakukan oleh KPK – meskipun KPK dilemahkan oleh DPR dan koruptor secara sistematis – sangat berterima kasih kepada Presiden Jokowi. Kenapa? Karena dengan ditangkap mereka bisa beristirahat bertahun-tahun di penjara dan menghabiskan uang dengan menyogok sipir penjara dengan uang yang dikorup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun