Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

7 Jenis Orang Golput, Anda Jenis Golput Mana?

6 April 2014   03:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:01 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Anda golput? Kalau Anda golput Anda termasuk salah satu dari tujuh kelompok golput. Lalu apa isi kepala para orang yang golput seperti Anda? Ini sungguh menarik. Di tengah gempita pemilu masih banyak yang tak mau memilih dengan berbagai alasan. Padahal golput juga diyakini malah justru menguntungkan para partai tertentu. Golput alias golongan putih alias kelompok orang yang tak mencoblos pada pemilu 2014 diperkirakan akan meningkat. Catatan pileg 2009 yang 29% melebihi angka pemenang pemilu 2009 Partai Demokrat yang sebesar 20%. Seperti apa isi kepala orang golput?

Golput adalah kelompok publik atau pemilih yang meliputi (1) kelompok masyarakat pemilih yang skeptis dan tak percaya dengan pentingnya pemilu, (2) kelompok pemilih yang cerdas yang tidak percaya dengan partai dan caleg yang dianggap tak memiliki kaitan dengan pemilih, (3) kelompok swing voters yang memiliki sikap kritis, (4) kelompok kelas menengah yang buta dan tak peduli negara, (5) kelompok masyarakat yang tidak bisa memilih karena pekerjaan mereka seperti pelaut, nelayan, petani, karyawan perusahaan swasta, (6) orang bijaksana dan hebat, (7) orang bodoh dan bego bin bahlul.

Kelompok (1) ini memiliki isi kepala sebagai wujud dan gambaran para orang yang putus asa dan menganggap pemilu bukan urusan mereka dan pemilu tak penting buat mereka. Pemilu dianggap tak ada manfaatnya baik bagi bangsa, negara, dan masyarakat. Hal ini disebabkan adanya jurang pemisah atau gap antara wakil rakyat, pejabat dan rakyat yang saling tak terkait. Maka mereka melihat pemilu hanya legitimasi kepentingan para pejabat, anggota DPR/D dan penguasa. Rakyat hanya menjadi penonton pesta kemakmuran.

Kelompok (2) adalah mereka yang memiliki isi kepala cerdas dan tak mau memilih partai dan caleg yang sebenarnya tidak mewakili mereka. Para caleg dan partai hanya alat untuk mencari kekuasaan untuk kepentingan para caleg dan partai. Mereka merasa tak terwakili oleh para caleg dan partai.

Kelompok (3) adalah mereka yang isi kepala mereka kritis yang terdiri dari para massa mengambang alias swing voters yang tak terkait dengan partai. Akibat sikap kritisnya mereka memilih untuk tidak memilih para calon wakil rakyat yang tak bisa dipercaya dan tak mewakili aspirasi mereka.

Kelompok (4) kelompok ini adalah kelompok kelas menengah yang isi kepala mereka hanya senang dengan kehidupan mereka sendiri dan tak peduli dengan bangsa dan negara. Kelompok ini adalah mereka yang pro-status quo dan hidup mereka seperti binatang yakni hidup hanya sekolah, kuliah, bekerja, menikah, memelihara anak, istri, mertua, ayah-ibu, dan kerabat. Mereka adalah masyarakat asosial yang sama sekali tak peduli negara.

Kelompok (5) ini lebih isi kepala mereka lebih memilih mencari nafkah sehari-hari dibandingkan dengan ikut memilih. Pemilu menghilangkan kesempatan untuk mencari makan. Mereka termasuk antara lain pelaut, nelayan, petani, karyawan perusahaan swasta, pengemis, orang sakit, sopir, peminta-minta, pembantu rumah tangga, pekerja seks komersial, pedagang di pasar, dan lain-lain.

Kelompok (6) orang yang isi kepala mereka yang bijaksana dan hebat. Mereka tidak memilih karena bijaksana sekaligus skeptis. Memilih caleg yang pada akhirnya korupsi adalah dosa besar. Mending tak memilih bebas dari potensi berdosa akibat caleg yang dipilih nanti tak amanah, tak jujur, memihak, tak mewakili kebenaran dan keadilan, bahkan menjadi pengkhianat bangsa dan negara seperti koruptor.

Kelompok (7) adalah para orang yang memang isi kepala mereka kosong blong, bodoh, bahlul, dan tak memiliki pikiran apapun terkait pemilu.

Nah, jika Anda golput kira-kira Anda termasuk dalam kelompok mana?

Salam bahagia ala saya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun