Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Konsolidasi Presiden Jokowi Terkait Kasus Ahok dan Dampak Demo 4 November 2016

20 November 2016   12:16 Diperbarui: 20 November 2016   12:28 6429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panglima TNI dan Kapolri I Sumber Tribunnews.com

SBY yang berteriak-teriak nggak karuan soal kasus Ahok pun terpojok menjadi salah satu orang yang mengalami kejauhan dengan Presiden Jokowi. Serta-merta nada bahasa dan kepentingan SBY menjadi senada dengan Fahri Hamzah, Fadli Zon, Habiburrakhman, dkk. Sementara Prabowo sendiri bergerak sendirian tanpa didukung para pentolan Gerindra yang mbalelo dari ajakan Prabowo.

Di lain pihak, semua elemen kebangsaan bersatu padu menyatakan Negara tidak boleh kalah oleh tekanan yang tidak menginginkan keutuhan NKRI baik dari ormas maupun dari para politikus oprotunistis. Rakyat berbondong mendukung ajakan Presiden Jokowi untuk tidak terpecah-belah. Pawai Bhineka Tunggal Ika menjadi jawaban untuk menandingi aneka gerakan yang menginginkan kerusakan dan keretakan NKRI.

Jadi sesunggunhnya peristiwa 4 November 2016 menjadi picuan kesadaran ber-Bhineka Tunggal Ika dalam NKRI dan penggalangan kekuatan bela negara yang jauh dari perkiraan ormas dan politikus kacangan. Strategi mengenali setiap gerakan dan maneuver telah berhasil memetakan setiap gerakan meskipun tak dipahami oleh publik. Dalam kondisi ini maka saran, peran dan pesan the Operators dan Ki Sabdopanditoratu menjadi penting bagi NKRI.

Dengan demikian, kasus Ahok menjadi pisau trisula bagi Ahok, penentang Ahok, dan eksistensi NKRI dalam pluralisme yang semakin disasari oleh rakyat. Dampak demo 4 November 2016, selain pengorbanan Ahok untuk sementara, sejak semula diyakini  akan menjadi alat untuk (1) melokalisir dan memetakan unsur-unsur radikal di Indonesia, (2) menguatkan sendi-sendi pluralisme dan kebangsaan, (3) menjadi kuburan bagi politikus oportunis, (4) menyadarkan akan pentingnya keutuhan NKRI, (5) menguatkan lembaga kekuasaan Negara dan Kepresidenan dengan TNI, Polri, BIN, dan rakyat bersatu padu membentengi NKRI.

Demikianlah the Operators dan Ki Sabdopanditoratu.

Salam bahagia ala saya.

 

*) Keterangan Gambar: Panglima TNI dan Kapolri I Sumber Tribunnews.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun