Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Ahok, Agus, dan Anies dalam Strategi Politik Megawati

23 September 2016   11:02 Diperbarui: 23 September 2016   13:43 11766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ahok dan Djarot I Sumber Kompas.com

Di bawah Presiden Jokowi Agus merasa kalang kabut yang akhirnya ngacir mundur mengabdi sebagai prajurit TNI. Sangat disayangkan padahal Agus cerdas dan hebat melebihi bapaknya yang di  militer rata-rata tanpa pernah di Operasi Militer dan di politik gagal total membangun.

Calon yang diusung Prabowo pun hanya politikus kerekan dan culun si Sandiaga Uno. Lalu wakilnya siapa pun misalnya Yusuf Mansyur atau Mardani juga tak akan menjanjikan apa-apa selain kekeokan, kekalahan dan kemaluan. Ahok-Djarot tetap akan  memenangi Pilgub DKI jika penantang mereka hanya politikus palsu kerekan semacam Agus dan Sandiaga. Bagaimana perhitungan kekuatan politik masing-masing? Begini.

Pertama, Ahok-Djarot. Ahok dan Djarot dipastikan akan didukung oleh rakyat DKI Jakarta dengan modal pendukung PDIP yang militan. Ditambah dengan partai yang disiplin Hanura dan NasDem dengan Golkar sebagai penopang akan sangat menguntungkan dari segi mesin partai. Demografi DKI yang pluralis menguntungkan Ahok-Djarot. Pun sejuta dukungan Teman Ahok dipastikan modal awal yang sangat luar biasa.

Kedua, Agus-Syliviana. Pasangan ini akan kesulitan mendapatkan dukungan karena tidak menjanjikan sama sekali. Agus culun politik dan menjadi korban ambisi SBY dengan mundur dari TNI. Sangat disayangkan. Pun Sylviana diharapkan mendapat dukungan dari PNS guru. Sylviana di kalangan guru dianggap biasa saja dan tak menonjol, hingga Ahok dengan senang hati melepas Sylviana. Mantap.

Catatan Agus anak SBY dan bermertua Aulia Pohan sang koruptor BI jelas membebani Agus. Belum lagi Demokrat sebagai salah satu dari hampir semua partai yang korupsinya hanya kalah oleh PDIP. Beban berat di pundak Agus. Syliviana hanya akan membebani saja dan mengurangi dukungan guru dan PNS kepada Ahok sekitar 10 persen.

Agus yang bermertua koruptor Aulia Pohan pun dipastikan hanya akan menjadi pelengkap penderita. Pertama, pelengkap penderita ambisi bapaknya, dan kedua, pelengkap penderita kalah di Piligub DKI 2017. Selesai.

Ketiga, calon Sandiaga-Mardani atau Yusuf Mansyur atau Anies Baswedan lainnya. Dengan gambaran Fadli Zon, Fahri Hamzah dan partai agama PKS yang dimotori si tukang kompor segregatif Hidayat Nur Wahid dipastikan akan gagal meraih simpati kalangan pluralis non-Muslim. Pun suara mayoritas Muslim akan terpecah menjadi 3 bagian persis seperti Pilgub DKI 2012 dan Pilpres 2014 lalu. Dengan demikian pasangan Gerindra dan partai agama PKS ini hanya akan menjadi pemecah suara dan akan tersingkir.

Dengan demikian kemenangan Ahok-Djarot akan semakin memerdalam dendam kesumat dan sakit hati politik dan pribadi cinta segitiga SBY-Mega-Prabowo. SBY akan menonton anaknya korban ambisi dan keluar dari TNI, dan jadi pengangguran. Padalah Agus lebih cocok di militer dan sangat cerdas. Sementara Prabowo lagi dan lagi kalah setelah Pilpres 2014 dipecundangi oleh Mega dengan calonnya: Jokowi.

Nah, itulah rancangan matang strategi politik the Operators dalam mengarahkan Pilgub DKI yang sangat penting bagi Presiden Jokowi di 2019. Maka penghancuran lawan politik dengan berbagai drama dan wacana yang mengecoh parpol saingan PDIP menjadi senjata mematikan. Pun perseteruan pribadi dan politik antara SBY, Megawati, dan Prabowo dimanfaatkan oleh the Operators untuk bergerak menciptakan political uncertainty dalam diri para partai. Terlebih lagi PDIP benar-benar memanfaatkan kekuatannya untuk memainkan mereka. Maka hasilnya Ahok-Djarot tetap akan menang.

Ikuti ulasan politik jitu mulai hari ini terkait Pilgub DKI 2017 dari Ki Sabdopanditoratu dan sesekali the Opertors.

Salam bahagia ala saya,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun