Kelima, (5) nah bagusnya Ical adalah kemampuan menyampaikan dalam bahasa ilahiah yang tak usah disebutkan karena hanya ada dalam hatinya doang.
Keenam, (6) Ical tahu sebelum kejadian tentang semua hal kegagalan yang akan menimpanya ketika memimpin Golkar. Hebat. Termasuk tidak dikehendaki dan dijungkalkan oleh teman-temannya sendiri seperti Agung Laksono, dkk.
Jadi, terlepas dari tidak dikehendaki oleh penguasa, senyatanya memang begitu. Rakyat – juga bahkan rakyat yang paling dodol sekalipun paham dengan fakta bahwa rakyat tidak menghendaki Ical (1) perolehan suara Golkar anjlok, (2) gagal nyapres, (3) mendukung capres Prahara saja gagal, (4) ikut pilkada serentak porak-poranda, (5) membangun koalisi permanen Koalisi Prabowo dirontokkan oleh Presiden Jokowi, (6) ingin jadi Menteri Besar di kabinet Prahara gagal total karena Prahara kalah. Maka menjadi Sabdopanditoratu pun dipastikan gagal – apalagi mau dengan kata depan Ki, Ki Sabdopanditoratu yang begitu sederhana, Ical akan gagal pakai kata total. Jangankan menjadi Sabdopanditoratu, untuk menjadikan si Papa Minta Saham Setya Novanto, temannya mafia Petral dan migas Riza Chalid jadi Ketum Golkar saja the Operators tak menghendaki. Ical aya aya naon bleh …
Salam bahagia ala saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H