Keempat, Ridwan Kamil kebingungan setengah mati apa yang akan ditawarkan dalam kampanye di DKI sementara Bandung pun amburadul dengan penuh kemacetan – walaupun Bandung bukan Jakarta. Ngurus Kota Bandung saja macet, apalagi Jakarta. Sementara Ahok memiliki segudang prestasi terutama pembangunan dan ketegasan yang dibutuhkan di DKI. Kang Rika belum pernah mengalami tekanan politik seberat di DKI Jakarta.
Mau ngomong dan menawarkan apa untuk rakyat DKI? Kampanye ala Gerindra dan M Taufik dan Lulung? Asal bukan Ahok? Atau FPI yang menolak gubernur selain dari golongannya sampai memiliki gubernur tandingan segala? Jelas Rika kebingungan kampanye dan menentukan topik kampanye.
Kelima, Ridwan Kamil menyadari demografi warga DKI Jakarta berbeda dengan Bandung. Warga DKI Jakarta tak mudah dibodohi karena cerdas. Berbeda dengan warga Bandung, warga DKI meminta bukti bukan janji-janji palsu tanpa membangun, seperti janji membangun Skyline dari Bandung ke Lembang pun sampai sekarang tidak terwujud di Bandung. Tak ada hasilnya.
Jelas Rika akan kebingungan setengah mati dan gelagapan ketika rakyat DKI ingin meminta bukti kinerja Kang Rika di Bandung. Itu jelas akan memengaruhi keputusan bahkan harus melawan keputusan dari langit dalam hasil ikhtiar spiritual Kang Emil, untuk menjawab keragu-raguan yang menjadi sifat dasarnya.
Jadi, dapat dipahami 5 kegalauan Kang Rika dan sampai sekarang masih berupaya sholat istikharah untuk menentukan langkah. Dan Gerindra pun layak tetap mengabaikan ultimatum Gerindra dan akan tetap galau menentukan maju mundur maju mundur ketakutan antara mimpi menjadi Gubernur DKI Jakarta atau menjadi Gubernur Jawa Barat. Kalau telah menjadi Gubernur DKI – seperti Presiden Jokowi – dipastikan Rika akan menjadi RI 1 sebagaimana diimpikan oleh Yusihma alias Yusril Ihza Mahendra.
Salam bahagia ala saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H