[caption caption="Kepala BIN Sutiyoso I Dok Ninoy N Karundeng"][/caption]Hengkangnya Akbar Faizal dari Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) karena kelakuan Fahri Hamzah telah membuat Setya Novanto terhampas dari kursi Ketua DPR RI. Tindakan Fahri Hamzah untuk menyingkirkan Akbar Faizal menjadi blunder yang menggerakkan nurani anggota MKD untuk menghukum Setya Novanto. Mari kita tengok kasus Fahri Hamzah yang membuat blunder dengan hati gembira ria senang sentosa bahagia suka-cita pesta-pora menari menyanyi ngakak menonton jatuhnya Setya Novanto dari kursi Ketua DPR RI selamanya senantisa.Â
Setelah kasus Hari Santri yang disebut sinting, maka Prabowo kehilangan suara yang luar biasa sekitar 2% pemilih dari kalangan para santri. Akibatnya jelas Prabowo-Hatta yang saat itu head-to-head dengan Jokowi-JK, maka menjadikan Prahara kalah. Kini, pada saat posisi seimbang dan bahkan akan membesarkan kemungkinan upaya mafia berhasil, maka dengan sikap Fahri Hamzah melengserkan Akbar Faizal yang menjadi boomerang bagi Setya Novanto.
Bangunan perang yang hampir dimenangkan oleh Setya Novanto hancur berantakan karena terjebaknya para anggota MKD pendukung Setya Novanto dan mafia Petral Riza Chalid yang kalap akan mengatur kemenangan Setya Novanto secara telak. Operasi terakhir menyingkirkan Akbar Faizal justru mengubah sikap banyak pihak yang sebelumnya layu menjadi berkembang karena sidang didesak untuk terbuka. Hilanglah semua rancangan itu.
Pada detik-detik terakhir MKD terdapat pergantian yang sangat cepat terjadi perubahan draft-draft keputusan yang dibacakan oleh para anggota MKD. Dengan adanya pergantian itu terkait sikap Fahri Hamzah maka menimbulkan sikap berbeda dari rancangan kekuatan mafia Migas dan Petral Riza Chalid yang berusaha membebaskan Setya Novanto.
Akibatnya, hampir semua melakukan pembunuhan terhadap Setya Novanto. Selain lengsernya Setya Novanto, maka Fahri Hamzah pun akan menemui batunya: kocok ulang Pimpinan DPR dengan menghilangkan Fahri Hamzah dari pimpinan DPR. Akbar Faizal akan melakukan perlawanan dan melaporkan sikap arogansi Fahri Hamzah yang membuat Setya Novanto hilang dari peredaran sebagai Pimpinan DPR.
Oleh sebab itu, maka akibat sikap yang sangat arogan dari Fahri Hamzah, seluruh kekuatan the Operators bergerak dan menyatakan dan akhirnya Setya Novanto dan – pada gilirannya Fahri Hamzah akan hengkang dari kursi Pimpinan DPR.
Salam bahagia ala saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H