Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kasus Setya Novanto: Said Didu, MKD Dijepit Bukti 'Silent Operation' Artikel Karangan Kompasiana

1 Desember 2015   17:08 Diperbarui: 1 Desember 2015   18:27 4273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Said Didu I Sumber Tribunnews.com"][/caption]Kasus Setya Novanto makin panas di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) . Hebat bener manuver kedua belah pihak. Terungkap dengan jelas lewat artikel-artikel karangan menurut Said Didu di Kompasiana. Silent operation yang dilancarkan benar-benar mementahkan upaya penutupan kasus Setya Novanto. Ada beberapa pembenaran dari artikel karangan di Kompasiana yang bener-benar menjepit. Jika silent operation tidak dilaksanakan, misalnya, tak akan muncul perubahan-perubahan sikap berbagai pihak. Mari kita ikuti jepitan yang dilakukan dalam silent operation yang membuahkan hasil dengan menertawai Said Didu dan artikel karangan sendiri dengan hati gembira ria senang sentosa riang suka-cita bahagia pesta-pora senang menari menyanyi berdansa selamanya senantiasa.

Benar-benar menjepit silent operation yang dilakukan oleh Presiden Jokowi menjepit banyak pihak. Setelah upaya Fadli Zon untuk menggiring kasus sebagai omong kosong gagal, kini MKD berusaha mengatur agar kasus Setya Novanto tidak disidangkan. Upaya all-out koalisi Prabowo ini sangat keras dilakukan. Ada hal yang sangat penting untuk dihindari agar kasus rekaman jangan dibuka. Upaya mati-matian ini sedang berlangsung.

Di lain pihak, artikel karangan Kompasiana tentang silent operation berlangsung sejak jauh sebelum Sudirman Said membocorkan dan melaporkan ke MKD. Presiden Jokowi telah mengetahui dengan sangat jelas seluruh isi rekaman sebagaimana disampaikan oleh Pramono Anung. Sementara Jusuf Kalla belum mengetahui sebelum Setya Novanto menemuinya di kantor Wapres.

Untuk itu, dengan tenang Presiden Jokowi melemparkan persoalan ini ke MKD – langkah cerdas yang memang mampu membuka kedok dan borok Golkar dan upaya menutupi kasus oleh Golkar dan koalisi Prabowo. Benar pula benang merah silent operation dilakukan untuk mencegah terkuaknya sisi-sisi kasus hukum tidak hanya (1) menutup audit Petral yang membahayakan Riza Chalid atau Reza Chalid, namun juga (2) adanya dugaan upaya pemufakatan jahat dalam rekaman tersebut. Minimal Sudirman Said cerdas melempar kasus ini bukan ke ranah hukum dulu, namun dilempar untuk testing the water tingkat reaksi publik dan lawan politik Presiden Jokowi.

Kini, lewat olah silent operation Kejaksaan Agung lewat Jaksa Agung mulai mengungkapkan temuan dan hasil upaya silent operation berdasarkan action and reaction, juga contra-oparation dan anti-operation dari kedua belah pihak. Ini dilakukan oleh Kejaksaan Agung untuk mengimbangi MKD melempen dan masuk angin yang berupaya mementahkan kasus Setya Novanto ini di persidangankan oleh MKD.

Terbukti, silent operation dilakukan menghasilkan sikap (1) Wapres Jusuf Kalla dan Jenderal Luhut Pandjaitan tetap mendukung Presiden Jokowi, juga Ibu Mega, (2) terdapat perubahan sikap Jusuf Kalla yang langsung menyerang Golkar untuk tidak pasang badan buat Setya Novanto. Jadi, di tengah penanganan kasus Setya Novanto, terjadi upaya tarik-menarik yang dipastikan berlangsung sehingga semua kepentingan tercapai.

Berbagai upaya itu menemui titik kulminasinya dan akan selalu dikeluarkan semua jurus agar memenangi pertarungan. Silent operation yang dilakukan pada titik tertinggi adalah beredarnya transkrip lengkap yang disebut sebagai pembicaraan antara Reza Chalid atau Riza Chalid dan Setya Novanto yang sedang – dilakuan silent operation agar mampu menekan MKD dan mafia Petral. Semua itu masuk dalam silent operation yang benar-benar terjadi dan bukan karangan seperti yang dibayangkan oleh orang cerdas bin culun Said Didu.

Akibat berlangsungnya silent operation adalah Golkar all out untuk menyelamatkan orang terkuat di Indonesia Setya Novanto di MKD. Juga upaya berbagai pihak untuk menyelamatkan Reza atau Riza Chalid dari belitan hukum terkait audit Petral – yang menjadi target antara untuk merambah kasus hukum yang lebih besar.

Kini, sementara yang muncul di permukaan adalah berita media sosial tentang adanya dugaan permufakatan jahat yang dilansir oleh Kejaksaan Agung yang jelas menghantam Setya Novanto manusia terkuat di Indonesia sebagai the untouchable, mighty, and unstoppable bersama Riza atau Reza Chalid. Semua ini masih berlangsung karena adanya silent operation yang jelas tak dipahami sama sekali oleh Said Didu.

Salam bahagia ala saya.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun