Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik

12 Kegagalan Setahun Jokowi-JK Berkuasa di Indonesia

20 Oktober 2015   12:31 Diperbarui: 20 Oktober 2015   12:47 4867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kedelapan, kegagalan Presiden Jokowi dimakzulkan oleh koalisi Prabowo. Nah ini benar-benar kegagalan. Rancangan untuk menjungkalkan Presiden Jokowi telah didesain dengan matang (1) sejak UU MD3. Lalu (2) kasus Budi Gunawan untuk membenturkan Jokowi dengan rakyat dengan DPR sebagai pengompornya – dalam kondisi PDIP yang lupa sebagai partai pemerintahan dan bersikap oposisi (ini dibuktikan dari teriakan Rieke Dyah Pitaloka dan Effendi Simbolon yang mengancam dan meramalkan Presiden Jokowi akan lengser dalam setahun heheheh.)

Dan (3) revisi UU KPK untuk memerburuk citra rakyat. DPR dengan kasus Budi Gunawan – jika berhasil – maka ditambah dengan kasus UU KPK serta ditambah (4) perekonomian yang melemah di dunia yang berimbas di Indonesia maka dapat dibayangkan kejatuhan Presiden Jokowi sesuai rancangan gagal yang juga digemborkan oleh Hashim Djojohadikusumo selepas kekalahan Prahara.

Kesembilan, kegagalan Presiden Jokowi menuruti pengusaha importir penyusu pemerintah selama 10 tahun SBY. Konsep ekonomi Indonesia yang berbasis impor dengan cara menghambat pembangunan infrastruktur, pelabuhan, irigasi, waduk, jalan tol trans-sumatra, jalur kereta api, bandara dan jaringan industri dalam negeri. Kondisi pondasi ekonomi yang buruk gagal diikuti oleh Presiden Jokowi. Selama ini hambatan perdagangan dan industri karena kebijakan impor impor impor sampai garam pun negara dengan 5 juta km garis pantai impor garam hahahaha. Stop impor garam.

Kesepuluh, kegagalan Presiden Jokowi membiarkan lautan dan kekayaan laut Indonesia dijarah, dicuri, dan dirampok oleh nelayan Tiongkok, Vietnam, Thailand, Filipina, Jepang dan negara lain dengan cara membakar kapal ikan illegal fishing. Komandan Menteri Susi Pudjiastuti dan Presiden Jokowi gagal memenuhi lobby pengusaha illegal fishing dengan sogokan triliunan rupiah.

Kesebelas, kegagalan Presiden Jokowi untuk mengikuti jejak 10 tahun rezim SBY yang tidak menghukum para perusahaan pembakar hutan. Malapetaka kebakaran hutan semakin menjadi karena sabotase pengusaha hitam yang menggerakkan dengan uang mereka untuk membuat malapetaka alam. Maka Presiden Jokowi dengan tegas akan menindak pengusaha dan perusahaan pembakar lahan. Dihukum. Jokowi gagal mengikuti SBY yang membiarkan dan bahkan merancang aturan boleh membakar lahan 2 hektar per orang. Kalau ada 1,000 orang ya 2 ribu hektar lahan dibakar hehehe

Keduabelas, kegagalan Presiden Jokowi mengikuti anjuran, arahan, diktean, suruhan, ajaran, guruan, perintah yang gaya-gayaan dari SBY yang selalu menggurui seolah dia pinter. Nah, Presiden Jokowi gagal mengambil ajaran SBY yang sudah susah payah merekam dirinya di Youtube, Instagram, Twitter, Facebook, yang isinya ‘seharusnya seharusnya seharusnya’. Lah selama 10 tahun dulu SBY nggak menghasilkan apa-apa pondasi ekonomi kropos kok menggurui.

Ketiga belas, bonus kegagalan Presiden Jokowi gagal menerima orang-orang yang ditawarkan oleh koalisi Prabowo untuk mengisi posisi strategis di BUMN dan posisi dirjen dan duta besar. Buat apa Presiden Jokowi mengangkat musuh-musuh politik. Mendingan mengankat Rizal Ramli, Sutiyoso, Fadjroel Rahman, dll yang jelas mendukung Presiden Jokowi. Masak mengangkat Fahri Hamzah atau Fadli Zon jadi menteri kan aneh hehehe

Yah, Presiden Jokowi gagal mengikuti rezim SBY yang hanya membuang waktu saja. Nah, itulah 10 kegagalan Presiden Jokowi selama 10 tahun SBY, eh selama 1 tahun pemerintahan Jokowi-JK.

Salam bahagia ala saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun