Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

“Sunrise” Magis Gunung Salak dan Filosofi Mendaki Gunung

17 Oktober 2015   17:03 Diperbarui: 17 Oktober 2015   20:51 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan sebanyak 20 patok alias 2 kilo meter. Trek tergolong landai. Di sini kelelahan mulai tampak: loyo. Minum, makan dan minum. Semakin jauh, perjalanan semakin berat. Pos kedua Rollingstone dicapai pada pukul 12:00. Terlambat 2 jam dari rencana. Penyebabnya karena trek terjal dan susah yang tak terbayangkan. Saling menunggu dan menolong. Memberi minum. Perjalanan semakin melambat. Trek makin terjal dan bahkan menggunakan tali-temali untuk naik. Makan siang mie instant rebus dan nasi sedikit plus tempe cukup memberi energi bagi seluruh tim.

[caption caption="Trek berkemiringan 85% harus dilalui dengan bantuan temali I Dok Pribadi"]

[/caption]

Pos berikutnya adalah Puncak Bayangan – yang hanya berjarak 1,200 meter dari puncak Gunung Salak dicapai pukul 15:00. Di sini telah banyak yang menyerah dan mendirikan tenda di Puncak Bayangan dan akan melanjutkan esok pagi.

[caption caption="Tim Ekspedisi Ujian Mapala Universitas Ahmad Dahlan Jakarta I Dok Pribadi"]

[/caption]

Tim kami bertekad tetap berjalan menuju puncak. Di sinilah tantangan sesungguhnya. Trek menantang. Hujan deras tiba. Tim tertahan di tebing trek tegak bertemali. Terpaksa 10 anggota membentangkan tenda menghindari hujan deras. Tertahan. Maka kegelapan dan rapatnya vegetasi membuat pendakian kian menyeramkan. Temaram dan gelap meski jam baru menunjukkan pukul 17:00. Nilai kesabaran, kebersamaan dan saling menolong dan memberi toleransi terbayar.

[caption caption="Tim Ekspedisi UIN I Dok Pribadi"]

[/caption]

Anggota tim terakhir sampai ke Puncak 1 Gunung Salak pukul 19:00. Sebagian empat orang mencapai puncak pukul 18:00 dan membantu mendirikan tenda. Lalu memasak makanan dan dimakan bersama-sama.

[caption caption="Memasak di kedinginan malam I Dok Pribadi"]

[/caption]

Di puncak Gunung Salak kedamaian, keindahan, dan keseyapan serta kesegaran berpadu. Malam hari dilalui dengan kedinginan yang beku. Langit kebetulan cerah. Terlihat milky way yang gemerlap di langit sekitar pukul 23-04 pagi. Indah. Saat yang ditunggu adalah keindahan sunrise alias mentari muncul.

[caption caption="Menikmati malam di kedinginan puncak Gunung Salak I Dok Pribadi"]

[/caption]

Keindahan sunrise Gunung Salak terletak pada siluet pepohonan dan warna bulat mentari dan pendaran warna langit jingga, merah dan biru. Selain itu pemandangan kabut dan pepohonan yang kokoh serta latar belakang Puncak 2 di kejauhan juga tampak angkuh dan perkasa: di tengah kelelehan mendaki Puncak 1. Puncak 2 sangat jarang didaki karena kebanyakan pendaki Gunung Salak tak pernah kembali naik karena kapok. He he he.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun