Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Tak Perlu Minta Maaf pada Korban PKI, Itu Kasus Rezim Soeharto

24 September 2015   00:18 Diperbarui: 24 September 2015   00:18 1114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Presiden Jokowi dijerumuskan untuk meminta maaf kepada para korban pembantaian masa rezim eyang saya Presiden Soeharto – yang dilapangan dipimpin oleh Sarwo Edi Wibowo si besan SBY. Presiden Jokowi tak perlu menyentuh isu yang dimaksudkan akan memerburuk kesan bahwa Presiden Jokowi pro-PKI. Itu tujuan mereka.

Untuk itu, Presiden Jokowi tak perlu meminta maaf. Itu jebakan batman. Presiden Jokowi pun kini tak perlu mengurus hal-hal yang tidak produktif seperti kasus Munir – sudah selesai, juga kasus-kasus lain selama sebelum SBY pun telah beredar dan SBY tak melakukan apa pun. Rekonsiliasi yang digalang di kemudian hari pun dimaksudkan bukan untuk meminta maaf kepada para korban baik Haur Koneng, Petrus, G30S/PKI, Tanjung Priok, Lampung, Semanggi I dan II, penghilangan paksa manusia, yang bukan prioritas dalam kondisi ekonomi yang melesu. Penegakan hukum akan dilakukan sejalan dengan penguatan ekonomi.

Jadi, sekali lagi Presiden Jokowi tak akan perlu meminta maaf kepada para korban kekejaman pembunuhan tahun 1965/1966 yang menewaskan 1 juta orang. Presiden Jokowi memiliki agenda lain pada masa pemerintahan kedua setelah 2019 untuk menguatkan sisi kemanusiaan dan hak azasi. Kini prioritas ada pada pembenahan ekonomi, bukan untuk mengurusi kekejaman pembunuhan masa lalu. Pembunuhan itu pun terjadi masa rezim eyang saya Presiden Soeharto, bukan urusan urgent Presiden Jokowi. Sebaliknya itu upaya jebakan dari musuh politik Presiden Jokowi.

Salam bahagia ala saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun