Kini, strategi yang salah itu untuk jangka waktu yang lama akan mengubah wajah Eropa Barat. Inggris, Prancis dan Jerman akan menjadi negara-negara pertama yang akan dikuasai oleh elemen Timur Tengah baik budaya, agama dan manusianya. Sesuatu yang tak terpikirkan oleh CIA, Mossad dan intelejen Barat. Jumlah minoritas warga non-Eropa di Prancis dan Inggris telah mengubah peta keamanan dan politik di kedua negara dan menimbulkan permasalahan keamanan. Prancis dan Inggris menjadi negara Eropa Barat yang paling banyak mengirimkan pasukan ISIS dan bertempur di Syria dan Iraq.
Di situsi politik lain, menguatnya Iran dan melemahnya Arab Saudi juga menjadi ancaman bagi Israel dalam jangka panjang. Iran dengan bantuan banyak negara dalam 20 tahun ke depan dipastikan akan mampu menghapus negara Israel. Apalagi jika Iraq Baru dan Syria bersekutu dengan Iran dan kejatuhan AKP di Turki membuat pemerintah Turki baru bersekutu dengan Iran yang kuat. Head to head antara Israel-Arab Saudi melawan Iran-Turki-Iraq-Syria akan sangat menarik. Kekuatan perimbangan itu tetap tak menguntungkan Israel dan Barat. Apalagi belakangan Russia semakin kuat meskipun kena embargo perdagangan – yang juga menghantam ekonomi Barat. Tiongkok pun mendekati Russia dan memberi kekuatan baru bagi perimbangan kekuatan.
Sementara itu, ISIS akan bercokol selamanya di Syria dan Iraq. Iraq dan Syria akan dikondisikan tetap seperti itu agar Israel tetap kuat dan persatuan Arab tidak tercipta. Iran akan dirangkul untuk dibenturkan dengan Arab Saudi agar Israel tetap kuat. Bersatunya Arab Saudi dan Iran serta Mesir dan Lebanon, Syria, Iraq akan menghancurkan Israel. Barat tidak menginginkan itu, maka ISIS akan dibiarkan hidup di kedua wilayah itu dan hanya dilemahkan saja: hidup segan mati tak jadi.
Dengan demikian, strategi menghancurkan Syria, Libya, Mesir, Iraq, gagal mencapai tujuan yakni menguatkan posisi Israel. Eropa Barat justru (1) dibebani oleh perubahan demografi manusia pengungsi. Infiltrasi dan pergerakan manusia ke Barat tak mampu dicegah. Sementara (2) Israel tetap terancam dengan kekuatan Iran, (3) dan tragedi kemanusian telah dan akan mengubah Turki menjadi penentang Barat dan bersekuti dengan Iran – dan itu merugikan Israel dan Arab Saudi.
Salam bahagia ala saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H