Kalau bukan ngawur dan asal ngomong ya bukan SBY. Memang sudah menjadi kebiasaan SBY berbicara asal saja. Misalnya SBY pernah mengumumkan minyak dari air Heru Lelono yang hoax. Itu kebiasaan. Maka tak salah lagi jika SBY ngomong soal ekonomi Indonesia juga bukan didasari oleh pikiran jernih dan bersih. Mari kita telaah kengawuran omongan asal bunyi SBY yang gatel mendapatkan reaksi Presiden Jokowi dengan hati gembira ria senang sentosa suka-cita pesta-pora suka-suka bahagia senantiasa selamanya.
CAR dan NPL bank-bank di Indonesia masih bagus. Jadi tidak ada alasan meniru rezim SBY dan Boediono yang melakukan bail-out untuk bank gurem Bank Century yang hanya memiliki pengaruh 0,4% di dunia perbankan. Perbankan Indonesia masih bagus. Pertumbuhan ekonomi masih positif. Ekonomi Indonesia masih tumbuh di tengah terpuruknya ekonomi global. Hal ini dipicu oleh jatuhnya harga minyak yang di bawah 40 dollar Amerika per barrel. Juga penguatan dollar Amerika yang membuat barang-barang Asia tidak kompetitif. Oleh sebab itu Tiongkok melakukan devaluasi Yuan dan melakukan stimulus ekonomi. Namun, akibatnya adalah terjadi property crash di Tiongkok.
Tidak seperti tahun 1998 yang minus 14. Seperti sekarang -11 dan -14 di Russia dan Brazil. Ekonomi Indonesia semester 1 masih tumbuh positif. Kondisi ekonomi Indonesia pun tidak seperti Yunani. IHSG melorot. Pun itu terjadi di seluruh dunia. Rupiah yang Rp 14,000 tidak mengkhawatirkan karena memang faktor Yuan dan strategi Tiongkok menghadapi ekonomi global.
Jadi dari segi ekonomi makro dan mikro, kondisi Indonesia masih stabil dan tidak mengkhawatirkan dan masih terkendali.
Maka SBY sebaiknya diam saja kalau nggak ngerti permasalahan. Jangan asal bunyi nyaring jadi kompor tak berguna. Mending ngurusin cucu saja agar bahagia sejahtera gembira ria senang sentosa suka-cita pesta-pora suka-suka bahagia senantiasa selamanya bersama Partai Demokrat dan tak usah urusi Indonesia.
Salam bahagia ala saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H