Presiden Jokowi pun tak akan melakukan reshuffle akibat (1) kegatelan dan nafsu kekuasaan para partai, (2) penilaian subyektif terhadap kinerja Menteri, (3) penjerumusan karena ketakutan adanya reformasi di berbagai kementerian yang mengganti kekuasaan. Jadi, Presiden Jokowi tak akan gegabah untuk melakukan reshuffle kabinet.
Maka, Presiden Jokowi jika harus melakukan reshuffle pun hanya akan terbatas dan tidak mengganti Menteri Hukum dan HAM. Juga tidak akan menggeser Menteri Pertanian yang sedang berbenah. Presiden Jokowi hanya akan melakukan reshuffle kabinet dengan tujuan (1) profesionalisme kinerja Kementerian, (2) penguatan politik untuk kepentingan koalisi dan stabilitas pemerintahan secara terbatas.
Jadi, isu reshuffle kabinet itu hanya wacana dan akan dilakukan hanya karena kepentingan dan agenda Presiden Jokowi, dan bukan karena tekanan parpol dan lingkaran Ring 1 yang dipimpin oleh Jusuf Kalla. Reshuffel kabinet pun tak akan menyentuh kementerian pokok strategis yang tengah dibenahi: pertanian misalnya. Maka, soal reshuffle kabinet ini, Presiden Jokowi memiliki agenda sendiri.
Salam bahagia ala saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H