Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Separatis Sabah Bisa Jadi Sipadan-Ligitan II Bagi Indonesia

5 Maret 2013   07:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:18 2497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemerintah Indonesia harus segera bertindak mengamankan wilayah perbatasan Indonesia dengan Sabah dengan menempatkan pasukan di sepanjang perbatasan Sabah-Indonesia. Situasi yang genting di Sabah yang diawali oleh penyusup dari Kesultanan Sulu yang meng-klaim menguasai dan berhak atas Sabah harus disikapi dengan cepat sebelum Malaysia memanfaatkan isu mengejar para pejuang Sabah ke dalam wilayah Indonesia.

Pemerintah Indonesia jangan sampai kecolongan oleh pihak Malaysia yang akan memerkuat posisi pasukan di sepanjang perbatasan laut dan darat Sabah-Indonesia. Hal yang patut dicermati adalah upaya dan taktik Malaysia yang akan membentuk buffer zone, atau zona keamanan dan kecenderungan akan mencaplok wilayah-wilayah strategis di perbatasan wilayah Indonesia dengan dalih status tak bertuan.

Kasus dan pergeseran patok perbatasan sejauh puluhan kilometer masuk ke dalam wilayah Indonesia bukan barang baru di sepanjang ribuan kilometer perbatasan Sarawak dan Indonesia di Kalimantan Barat. Pemerintah dan militer Malaysia bekerjasama dengan perusahaan pengolahan kayu dan hutan membangun dan merampas kayu dengan menggeser patok dan tanda perbatasan internasional dengan cara membangun perusahaan persis di perbatasan dan patok perbatasan.

Secara bertahap tentara Diraja Malaysia dan perusahaan memindahkan patok yang tidak dipantau oleh militer Indonesia dan jauh di dalam hutan beberapa kilometer. Secara pelan-pelan patok teleh berpindah secara seragam dalam bentangan ribuan kilometer sepanjang perbatasan Indonesia-Sarawak.

Kini saatnya Indonesia menempatkan pasukan di perbatasan Indonesia-Sabah dan menempatkan intelejen di sepanjang perbatasan untuk memantau perkembangan pergolakan separatism dan perang di Sabah agar tidak merugikan kepentingan Indonesia, c.q. dalam hal ini pencaplokan wilayah Indonesia di sepanjang sepadan dengan Sabah oleh Malaysia.

Konflik di Sabah akan bisa digunakan oleh Malaysia untuk melakukan petualangan mencaplok wilayah perbatasan Indonesia-Sabah dengan dalih wilayah tak bertuan dan penggeseran patok perbatasan secara sistematis oleh Malaysia seperti terjadi di perbatasan Indonesia-Sarawak. Pemerintah Indonesia selama ini tinggal diam walaupun ribuan kilometer wilayah Indonesia di perbatasan Sarawak-Indonesia dijarah oleh Malaysia.

Salam bahagia ala saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun