Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Surat Rakyat Banten Buat Ratu Atut di Rutan Pondok Bambu

22 Desember 2013   19:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:37 1848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamu'alaikum ya Hajjah Ratu Atut Chosiyah. Ini surat kami dari rakyat Banten. Apa kabar? Masih enak jamanku to? Eh salah, masih enak di luar penjara kan? Ratu sudah memakai make-up belum, biar tampak kinclong ya Ratu? Tadi sudah mengaji belum Ibu Ratu? Kalau belum masih punya banyak waktu - 20 hari ke depan. Lalu tambah lagi 20 hari ke depan. Setelah itu Ratu juga bisa minta dititipkan di tempat lain yang kira-kira sipirnya bisa disogok - seperti kasus Arthalita Surjani si penyuap Jaksa Urip itu lho.

Katanya, Ibu Atut merasa sengsara di Rutan Salemba ya. Oh Ibu Atut. Ya jelas. Namanya juga tahanan Ibu Ratu Atut. Kalau di penjara jelas tak bahagia. Yang bahagia itu jalan-jalan dan berbelanja barang mewah. Lalu menginap di hotel di Singapura, bertemu dengan Akil Mochtar, menemui teman khusus Ibu Ratu di hotel Four Seasons atau Ritz Carlton Millenea Singapura. Itu asyik. Sesekali memanjakan diri membeli barang mewah boleh juga. Namun yang tak boleh ya korupsi ya Ratu.

Ibu Ratu, hari ini menu makannya apa? Kangkung ya Ratu? Kangkung hot plate atau kangkung rebus? Tenang saja Ratu. Itu publikasi dan PR ala Rutan. Ratu kan tahu itu. Hanya lips service seolah Ratu diperlakukan sama dengan tahanan lain.

Tenang Ratu. Sebenarnya nanti kalau Ratu sudah di penjara beneran dengan hukuman sekitar 18 tahun atau bisa lebih untuk terutapa money laundering alias pencucian uang, Ratu akan bisa menyogok sipir penjara seperti para narapidana di penjara mana saja di Indonesia.

Tentunya Ratu harus sabar. Ratu harus mengatur antara sipir dan orang suruhan Ratu. Di dalam penjara ada ketua kelompok - itu untuk kelas teri. Khusus orang besar seperti Ratu, nanti pihak sipir penjara justru yang akan menawarkan aneka fasilitas khusus buat Ratu. Tentunya Ratu harus membayar dan untuk urusan membayar tak ada masalah ya Ratu lha uangnya ratusan miliar kok ya.

Nah, memang paling bagus Ratu gunakan waktu untuk bertobat saja. Ratu akan terbiasa hidup dalam dua dunia - dunia penjara dan dunia ‘menghilang dari penjara pada malam hari'. Kalau fasilitas ini ada Ratu kira-kira mau gunakan untuk apa ya? Menemui teman khusus Ibu Ratu atau mau apa ya? Makan? Nah, disarankan Ratu untuk membeli rumah dekat dengan penjara - seperti Gayus yang membeli rumah di dekat penjara Sukamiskin. Tujuannya agar deket dengan penjara. Tentunya Ratu tak masalah ya dengan uang hasil korupsi Ratu?

Kalau nggak bisa keluar malam pulang jam 5 pagi - itu kebiasaan tahanan atau narapidana lelaki - ya beribadah dan bermunajad saja ya Ratu Atut. Urusan diampuni atau tidak itu urusan Allah SWT ya Ratu. Kalau ternyata tak diampuni ya dibakar di neraka dulu karena Ratu sesunguhnya mencuri uang baitul maal kalau dalam khasanah khilafah.

Ratu, apa yang perlu Ratu lakukan mengingat siapapun yang telah dicokok KPK tak akan pernah lepas. Usaha Hidayat Nur Wahid, Anis Matta dan PKS dengan dorongan cyber Army pun tak menghasilkan apa-apa kecuali hukuman penjara 16 tahun untuk ustadz Luthfi Hasan Ishaaq - apa mau kenalan dengan LHI di penjara jika dicampur penjaranya di Sukamiskin? Tapi LHI sudah tua lho 54 tahun dan LHI punya Darin Mumtaza yang 18 tahun. Dan eh, Ratu juga kabarnya telah menikah dengan anak 27 tahun ya - yang Ratu dan Pemda telah membantah pernikahan itu ya? Maka sabarlah dan nikmati saja rasa penjara.

Lalu Ratu bilang ikhlas menjalani. Ya harus begitu Ibu Ratu. Mau ikhlas atau nggak ikhlas ya Ratu tetap akan dipenjara untuk waktu yang lama. Minimal 15 tahun terlama 20 tahun. Itu sudah kepastian. Tak ada lagi hukuman 4 tahun, 7 tahun. Yang ada 14, 12, 16, 18 tahun...seperti Djoko Susilo yang jenderal polisi saja diganjar 18 tahun di pengadilan banding dari semula 10 tahun penjara. Angie pun dari 4.5 tahun menjadi 12 tahun. Nah, itu gambarannya Ratu.

Saran saya sih simple ya Ratu. Contreng saja dengan arang atau potlot di tembok penjara tally seperti layaknya menghitung pemilih Gubernur Atut-Rano Karno. Nah, jumlah tally itu sekitar 5,000 yang menandakan 5,000 hari di penjara. Dan Ratu sehari di penjara itu lamaaa sekali rasanya karena Ratu hanya diam saja. Kalau perlu disarankan lebih baik Ratu menyapu, mengepel, mencucikan baju jagoan di sel - atau Ratu sebagai anak jawara jadi jawara justru akan jadi Jawara di dalam penjara? Itu terserah pilihan Ratu.

Lalu bagaimana dengan harta benda Ratu dan kroni Ratu - tenang ya Ratu. Sudah ada yang akan mengurus semua itu. Harta takhta wanita dan pria memang adalah penggoda manusia. Jadi Ratu kalau di bui tak usah memikirkan urusan duniawi. Pikirkan saja ibadah, mengaji, ikut pengajian dari penjara dan ikut berkorban di dalam penjara pas Idul Adha ya. Itu harus dilakukan oleh para narapidana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun