Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

PKS Lawan KPK: Tifatul Sembiring Giring LHI Dkk ke Bui

11 Mei 2013   07:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:46 4937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13682495511252416433

[caption id="attachment_260420" align="aligncenter" width="600" caption="Ilustrasi: Admin/Kompas.com"][/caption]

Dalam dunia spionase, ada tindakan kontra konspirasi dikenal kontra spionase dan kontra informasi - informasi tandingan. Perlawanan Partai Keadilan Sejahtera alias PKS dengan memelintir semua informasi yang menyangkut kasus suap korupsi impor daging adalah kebijikan resmi perlawanan PKS pada KPK dan logika umum. Pemelintiran informasi dan kebenaran, kelitan terhadap tuduhan dan alibi, tidak hanya dilakukan oleh kader kroco pilek PKS, namun juga dilakukan oleh pentolan kader bekas Ketua Umum PKS Tifatul Sembiring sungguh unik.

Langkah Tifatul Sembiring dan PKS melawan KPK dan logika umum itu tentu mengakibatkan perlawanan balik untuk PKS. Perhitungan PKS yang menganggap informasi searah - sesuai dengan kebiasaan keyakinan taklid butanya - yang bisa disetir sesuka hati tidak sepenuhnya benar. Lalu apa akibat perlawanan dan pemelintiran informasi ala PKS bagi PKS dan masyarakat pemilih?

Tifatul Sembiring rupanya menyeberang ke kubu Anis Matta. Penggalangan kekuatan melalui penyebaran informasi plintiran yang diulang-ulang sesungguhnya bagian dari kepura-puraan Tifatul yang sengaja dilakukan untuk menghantam LHI. Kubu atau kelompok tua PKS yang telah menikmati aliran dana besar Timur Tengah dengan aneka Yayasan dan Pesantren yang dikelola PKS sungguh memerlukan perlindungan partai. Maka tak salah Tifatul Sembiring 'membantu' menjerumuskan LHI dengan pernyataan yang 'seolah membela' LHI. Pernytaan Tifatul yang melawan kenyataan terkait Ahmad Fathanah dan para perempuan yang disebut tidak ada kaitan dengan elite PKS sungguh pernyataan naive.

Pernyataan Tifatul justru menggiring opini publik yang memertanyakan kenapa Tifatul secara khusus membantahnya lewat Akun Twitter - yang segera diretwitted oleh para kader PKS - terkait para perempuan dan gratifikasi seks. Tampak adanya kepanikan luar biasa di kalangan elite PKS sejak Maharany Suciono, Ayu Azhari, Vitali, Tri mengembalikan uang dan harta pada KPK.

Pemelintiran informasi seputar kasus Luthfi Hasan Ishaaq sejak awal secara sistematis disampaikan dan dipimpin oleh Anis Matta. Anis Matta menyampaikan bahwa kasus daging sapi impor adalah rekayasa dan konspirasi Yahudi dan Amerika. Pernyataan Anis ini menjadi bola salju dan senjata bagi para kader taklid untuk mengiikuti ustad mereka. Maka beramai-ramai PKS melakukan perlawanan dengan menggelontorkan informasi tandingan melalui Twitter, Facebook dan aneka media sosial yang isinya semuanya adalah pelintiran berita.

Tifatul melalui akun Twitter berkicau meyakinkan publik bahwa PKS seolah bahwa LHI dan kasus seputar Ahmad Fathanah tidak terkait dengan PKS. PKS segera membuang Ahmad Fathanah dengan menyebut Ustad Ahmad Fathanah bukanlah kader PKS. Bahkan simpatisan PKS pun Ahmad Fathanah bukan. Kasus suap duet Ahmad Fathanah-LHI yang dibumbui gratifikasi seks jelas mencoreng partai yang mengaku partai dawah itu.

Maka serta merta Ahmad Fathanah dianggap bukan dan tak ada kaitan dengan LHI dan PKS. Sungguh naïve. Faktanya, Ahmad Fathanah adalah karib, sohib, sahabat Luthfi Hasan Ishaaq sejak paling kurang tahun 2005.

Pernyataan Tifatul yang bergaya membuang AF dari PKS atau terkait dengan PKS dengan menyatakan AF bukan kader PKS semakin ditertawakan ayam, kucing dan itik. Faktanya, AF dengan gampangnya keluar masuk rumah LHI dan DPP PKS, mengatur pertemuan dengan Mentan Suswono, Liman dari PT Indoguna, LHI di Medan pada 11 Januari 2013.

Pun publik juga ditipu dan diarahkan untuk goyah bahwa antara LHI dan Ahmad Fathanah tidak terkait dalam hal gratifikasi seks AF dan LHI. Seolah kehadiran LHI dan Ahmad Fathanah dengan Maharany Suciono di Hotel Le Meridien tidak saling terkait. Faktanya, pengaturan pertemuan AF dan para perempuan yang diduga digunakan sebagai gratifikasi seks semakin menemukan titik terangnya.

Pengakuan sopir pribadi Ahmad Fathanah yang menyampaikan bahwa AF mengatur pertemuan di hotel Kaisar, Hotel di Cikini serta beberapa hotel yang lain pada malam pada malam yang sama sungguh semakin memojokkan dan memberi jalan bagi terkuaknya gratifikasi seks untuk pertama kalinya dalam kasus korupsi di Indonesia. KPK semakin mendapatkan jalan dan indikasi keterkaitan antara peran para perempuan yang dikelola AH dengan dugaan kasus suap daging sapi impor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun