"Papi, setelah 2014, apa karir Om Susilo Bambang Yudhoyono?" tanya Monahara si remaja cantik jelita nan seksi anak Sabung tukang sabung ayam Bangkok tetangga saya.
"Kata orang layak sebagai Sekjen PBB!" timpal Pingkan perempuan muda cantik, salah satu dari empat istri Dai.
"Wah, kalau itu sih sudah ngawur..hehehhe. Coba simak ya!" jelasku.
Sehabis dua masa jabatan sebagai Presiden RI, saya rasa SBY akan beristirahat selamanya. Catatan prestasinya yang jeblok tak akan membuat dirinya dilirik oleh PBB sebagai apapun. Kemampuan bahasa Inggrisnya yang pas-pasang menjadi masalah. Gelar Sir Susilo Bambang Yudhoyono menjadikan dirinya sebagai Sir pertama yang bahasa Inggrisnya belepotan tidak karuan. Coba bedakan Sir Alex Ferguson pelatih MU yang asal Skotlandia. Juga Sir Alaexander Murphy dan Sir-Sir lainnya.
Catatan sebagai pemimpin yang dilecehkan oleh Polri dan Mahkamah Agung yang tidak pernah mendengarkan SBY juga menjadi catatan. Dalam catatan pasti terlihat rekam jejak SBY yang tampak lemah dalam kepemimpinannya.
Jadi SBY setelah jadi presiden ini akan menjadi warga sangat biasa.
"Memang kenapa? Misalnya jadi ketua RT?" tanya Dai.
"Wah kalau jadi Ketua RT tak akan ada yang berani memilih. Biaya untuk keamanan dan pasukan Paspampres kalau lagi berkunjung mahal. RT pasti tak kuat menanggung biaya makan dan minum khusus untuk Paspampres dan rombongan sebagai mantan presiden. Jadi, menjadi Ketua RT pun tak akan terpilih. Warga keberatan persyaratan memenuhi tunjangan Ketua RT yang mantan presiden! Gitu lho Mona,!" jelasku.
"Oh jadi sebaiknya SBY istirahat saja selamanya ya seusai pension jadi presiden?" tanya Dai.
"Iya. Istirahat dengan tenang saja pilihan terbaiknya!" sahutku.
"Iya bermain-main dengan cucu hasil dari besan yang koruptor Aulia Pohan juga boleh!" timpal Dai lagi.