Yang paling rentan dan menjadi ancaman adalah kelemahan kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam menangani kondisi kerusuhan etnis dan agama di Indonesia. Kecenderungan SBY yang tidak tegas dan pembiaran terhadap kerusuhan dan konflik keagamaan di Indonesia akan bisa semakin menyuburkan militansi kelompok Islam di Indonesia dan kehancuran Indonesia di masa mendatang. Kantong teroris berbasis di Palu yang membunuh aparat keamanan seperti polisi di Poso dan Solo sebagai contoh. Mereka nekat menyerang aparat. Keadaan ini menciptakan teror dan sebagian besar masyarakat mendiamkan dan tidak prihatin terhadap kondisi pembunuhan terhadap polisi.
Keadaan ini ditambah lagi dengan korupsi yang semakin marak dan akan meruntuhkan dan menciptakan kerusuhan sosial dan ketimpangan ekonomi dalam masyarakat. Kini saatnya presiden SBY bertindak tegas menumpas radikalisme agama (Islam) dan para teroris baik yang terorganisir maupun yang berkedok dalam bentuk organisasi kemasyarakatan yang sektarian dan primordialisme yang tindakannya nyata-nyata membahayakan keutuhan NKRI.
Belajarlah dari kasus Syria yang lemah kepemimpinan dan masuknya teroris internasional seperti kaum jihadist dan Al Qaeda telah membuat konflik berlarut di sana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H