Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik

SBY, Indonesia Belajarlah dari Syria

4 November 2012   13:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:59 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Yang paling rentan dan menjadi ancaman adalah kelemahan kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam menangani kondisi kerusuhan etnis dan agama di Indonesia. Kecenderungan SBY yang tidak tegas dan pembiaran terhadap kerusuhan dan konflik keagamaan di Indonesia akan bisa semakin menyuburkan militansi kelompok Islam di Indonesia dan kehancuran Indonesia di masa mendatang. Kantong teroris berbasis di Palu yang membunuh aparat keamanan seperti polisi di Poso dan Solo sebagai contoh. Mereka nekat menyerang aparat. Keadaan ini menciptakan teror dan sebagian besar masyarakat mendiamkan dan tidak prihatin terhadap kondisi pembunuhan terhadap polisi.

Keadaan ini ditambah lagi dengan korupsi yang semakin marak dan akan meruntuhkan dan menciptakan kerusuhan sosial dan ketimpangan ekonomi dalam masyarakat. Kini saatnya presiden SBY bertindak tegas menumpas radikalisme agama (Islam) dan para teroris baik yang terorganisir maupun yang berkedok dalam bentuk organisasi kemasyarakatan yang sektarian dan primordialisme yang tindakannya nyata-nyata membahayakan keutuhan NKRI.

Belajarlah dari kasus Syria yang lemah kepemimpinan dan masuknya teroris internasional seperti kaum jihadist dan Al Qaeda telah membuat konflik berlarut di sana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun