Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mahfud MD tentang Bung Karno dan HAM, Transformasi Kepribadian Asli

21 Juni 2014   23:02 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:53 1128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernyataan Mahfud MD tentang Bung Karno sebagai pelanggar HAM tak hanya melukai bangsa Indonesia, namun sebenarnya menunjukkan hal lain. Pernyataan itu membuka tabir transformasi kepribadian MMD dalam satu bulan terakhir. Bagaimana kita memaknai sikap MMD itu?

Sampai satu hari sebelum penentuan cawapres Jokowi yakni Jusuf Kalla, saya tetap menginginkan Mahfud MD sebagai pasangan Jokowi. Namun, apa lacur, Mahfud MD ternyata tidak dipilih oleh Jokowi. Saya masih menunggu kebesaran hati dan jiwa Mahfud MD untuk tetap istiqomah dan berada di rel perjuangan dan kebenaran. Namun yang terjadi adalah: Mahfud MD patah arang dan ngambek. Serta-merta MMD menyeberang ke kubu Prabowo.

Padahal kita tahu bahkan anak TK tahu bahwa jangan membuat keputusan pada saat marah, sedih dan apalagi kecewa. Nah, MMD membuat keputusan pada saat dia marah, sedih, dan kecewa tak jadi cawapres Jokowi. Kekecewaan itu bukan hanya pada MMD, banyak pendukung MMD yang kecewa - termasuk saya. Masuknya MMD ke gerbong Prahara telah menyebabkan transformasi Mahfud MD sebagai seorang pejabat. Mari kita simak perubahan tersebut.

Kasihan sekali Mahfud MD. Setelah gagal menjadi calon wakil presiden bagi Jokowi, tiba-tiba Mahfud MD menyeberang. Mahfud MD melakukan hijrah secara total. Mahfud MD merubah dirinya menjadi orang baru. Satu bulan lalu, Mahfud MD adalah pribadi yang cerdas, pintar, tawadhu, pembela kebenaran, pembela buruh, pembela bangsa, negara dan agama.

Kini banyak pernyataannya yang justru membuat publik terheran-heran. Pernyataannya bahwa Soekarno sebagai pelanggar HAM yang disetarakan dengan Prabowo yang melakukan penculikan terhadap mahasiswa sungguh aneh. Analogi dan penyamaan kasus antara Bung Karno dan Prabowo sungguh membuat orang sederhana dan waras akan mengernyitkan dahi.

Bung Karno adalah Bapak Bangsa dan bukanlah pelanggar HAM. Tak ada data yang menunjukkan bahwa Bung Karno melanggar HAM. Bukti dari mana Mahfud MD menyebutkan Bung Karno sebagai pelanggar HAM. Kalau memang Bung Karno pelanggar HAM, kenapa atribut dan sosok Prabowo di-KW-KW-kan dan dimirip-miripkan agar tampak seperti Bung Karno?

Selain tentu setiap habis debat presiden, wakil presiden, maka Prabowo disebut menang 5-1, 5-0. Pernyataan seorang Mahfud MD yang jelas diliputi oleh kegelapan. Sinar hati dan jiwa terang Mahfud MD selama ini telah sirna. Secara objektif, Mahfud MD tidak memberikan ‘informasi taktis' yang ‘agak' jujur dan elegan agar pernyataannya memiliki bobot. Alih-alih itu dilakukan, justru Mahfud MD menampakkan diri sebagai bukan dirinya yang cerdas, pintar, tawadhu, pembela kebenaran, pembela buruh, pembela bangsa, negara dan agama.

Kini, Mahfud MD telah berubah menjadi bukan dirinya yang 1 bulan lalu masih tampil sebagai sosok calon pemimpin besar Indonesia. Kini, Mahfud MD tak berbeda dengan Aburizal Bakrie, Anis Matta, Hatta Rajasa, Prabowo, HNW, Habib Rizieq, Rhoma Irama, Suryadharma Ali dan kawan-kawan.

Memang Allah SWT adil. Untung Mahfud MD tak terpilih. Jika menjadi cawapres Jokowi maka Mahfud MD hanya akan menjadi beban karena ternyata dia lebih cocok berteman dengan Aburizal Bakrie dibandingkan duduk dengan Anies Baswedan. Hasil dari transformasi itu adalah Mahfud MD gagal mendekati para kiai langitan untuk membawa gerbong NU ke dalam gerbong Prabowo-Hatta yang ternyata dua orang Muhammadiyah. Mahfud MD tak bisa membohongi warga Nahdliyin alias NU dan para kiai NU bahwa Jusuf Kalla adalah wakil warga NU.

Padahal, diharapkan oleh kubu Prabowo-Hatta, Mahfud MD menjadi penarik suara para kiai. Faktanya para kiai tak suka dengan orang yang tidak istiqomah dan pemarah. Hasilnya, Mahfud MD kalap dan ngawur dalam memberikan pernyataan. Kini Mahfud MD telah kehilangan dirinya sendiri yang dulunya cerdas, pintar, tawadhu, pembela kebenaran, pembela buruh, pembela bangsa, negara dan agama. Kini dia hanyalah pembela membabi buta Prabowo-Hatta, dan para kiai NU pun tahu hal itu. Mahfud MD telah kehilangan dirinya!

Maka pernyataan tentang Bung Karno sebagai pelanggar HAM adalah kulminasi transformasi kepribadian asli Mahfud MD yang tampak keasliannya.

Salam bahagia ala saya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun