Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Prabowo dan Sifat-sifat Baik Kenegarawanan dalam Cacatan Pilpres 2014

22 Agustus 2014   23:12 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:49 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pilpres telah usai. Presiden terpilih telah ditetapkan oleh KPU. Sebagai catatan pilpres yang gegap-gempita telah menyedot perhatian. Antiklimaks terjadi ketika Prabowo harus mengakui keunggulan Jokowi. Hasil dari pilpres selain kemenangan Jokowi-JK meninggalkan catatan yang menggarisbawahi gambaran sifat kenegarawanan. Mari kita simak kenegarawanan itu.

Sifat baik kenegerawanan yang muncul semestinya sangat membanggakan. Itulah sifat kenegarawanan yang seharusnya dipertontonkan kepada rakyat. Sifat kenegarawan semestinya diperlihatkan sebagai contoh baik bagi rakyat yang sebagian besar masih memercayai dan mencontoh para oemimpin, sikap paternalistik. Seperti apakah sebenarnya yang dimaksud sifat baik kenegarawan itu?

Pertama, gentle alias ksatria. Sifat ini merupakan perwujudan sebagai seorang ksatria terhormat. Ksatria akan menunjukkan sikap gentle penuh kehormatan. Menjaga kehormatan diri dan orang lain. Menghargai orang lain adalah menghargai diri sendiri. Menghormati orang lain artinya menghormati diri sendiri.

Kedua, berani berkorban demi bangsa dan negara Indonesia. Sifat ini harus diwujudkan dengan tidak mementingkan kepentingan pribadi dan golongan atau kelompok. Tidak menjadikan Indonesia sebagai tempat untuk merampok kekayaan dan kesempatan memerkaya diri. Tidak memanfaatkan kedudukan untuk menyelamatkan diri dari kebangkrutan ekonomi dan politik. Kalah kalah atau menang hanyalah episode untuk berani berkorban demi bangsa dan negara.

Ketiga, santun dalam perilaku dan perbuatan. Menampilkan sosok yang santun dalam berbicara dan bersikap ketika marah, kecewa, sedih dengan baik. Mampu menahan diri dan tidak impulsif terhadap lingkungan. Tidak mudah terpengaruh dengan perubahan dan provokasi di luar dirinya.

Keempat, memilih kata-kata yang tepat di muka umum. Sebagai negarawan, kemampuan untuk mengendalikan diri dan berbicara dengan pilihan kata-kata yang sopan harus dilakukan. Tidak mengatai orang lain sebagai ‘maling', ‘kambing', ‘bodoh' dan sebagainya yang tak sopan dan tak pantas disampaikan dan diucapkan di muka umum.

Sebagai negarawan tidak ngawur dan bocor dalam bertutur kata. Sebagai negarawan, pantang bertutur kata seperti perkataan para preman dan kalangan mafia yang berapi-api dan memropokasi. Perkataan yang keluar tak terkendali dengan intonasi dan kekuatan yang berlebihan.

Kelima, legowo dalam menerima kekalahan dan tidak jumawa dalam kemenangan. Sikap ini merupakan refleksi kemampuan untuk mengendalikan diri dan memiliki empati dalam melihat kesusahan dan kemampuan menikmati kemenangan sewajarnya. Memberikan penghargaan kepada orang lain misalnya dengan memberikan ucapan selamat kepada pemenang kompetisi dan mengakui kekalahan dengan semangat sportivitas tinggi. Memberikan penghiburan kepada yang kalah.

Nah, dari perhelatan pilpres itu publik bisa belajar dengan melihat Prabowo secara lebih terang benderang jelas dan tuntas. Tak ada keraguan sedikitpun bahwa rakyat Indonesia telah tidak melihat Prabowo memiliki sikap kenegarawanan. Prabowo telah menunjukkan sikap nir kenegarawanan yang menjadi catatan bagi rakyat Indonesia. Dan sikap Prabowo itu telah menenggelamkan karir politik Prabowo selama-lamanya.

Sehingga dengan sikap dan perilaku yang telah ditunjukkan oleh Prabowo kepada rakyat Indonesia itu, maka rakyat Indonesia pasti akan tunggang langgang lari terbirit-birit ketika tahu Prabowo berniat mencalonkan diri jadi capres. Bikin Ribet kata mereka. Bahkan sebaiknya Prabowo tidak perlu diberi tahu kalau ada pengumuman untuk lowongan calon presiden atau ketua RT sekalipun. Soalnya ribet kalau Prabowo ikut kontes pemilihan apapun karena nggak mau ngaku kalau kalah dan tak menerima kekalahan dan menyalahkan orang lain.

Salam bahagia ala saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun