Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sikap Prabowo dan Jokowi Terkait Silsilah Raja Majapahit dan Mataram

22 September 2014   17:15 Diperbarui: 4 April 2017   17:21 39921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungguh menarik. Ternyata Jokowi keturunan Ki Juru Mertani. Sedangkan Prabowo keturunan Hamengkubuwono II. Publik selama ini mengalami kebingungan terkait bibit, bebet, dan bobot Jokowi dan Prabowo yang tampak seperti langit dan bumi. Ternyata, sikap, sifat dan kemenangan Jokowi dan sikap, sifat dan kekalahan Prabowo terkait dengan faktor keturunan (bibit) Jokowi yang berakar pada Majapahit dan Prabowo yang merupakan keturunan Sultan Hamengkubuwono II. Bagaimana kisah Jokowi yang ‘hanya' keturunan Ki Juru Mertani mampu mengalahkan Prabowo keturunan Sultan HB II? Mari kita telaah dengan berdasarkan bibit, bebet dan bobot seperti yang disampaikan oleh Ki Sabdopanditoratu dengan hati gembira ria.

Sepak terjang Jokowi dan Prabowo saat ini ternyata merupakan gambaran masa lalu kisah persaingan antara keturunan Majapahit (bangsawan, resi) melawan keturunan Pajang (kiai/wali dan petani). Persaingan, intrik politik, pembunuhan politik menjadi warna yang sangat mencolok sejak berdirinya Demak.

Berdirinya Pajang memerpanjang kisah terpecahnya kerajaan Demak menjadi Pajang dan Mataram Islam yang pada akhirnya dikuasai oleh Mataram. Persaingan ini berlanjut ketika Mataram terpecah menjadi Jogjakarta dan Surakarta. Bagaimana kisah trah alias silsilah memengaruhi sifat sikap dan kepribadian seseorang termasuk Jokowi (keturunan Majapahit) dan Prabowo (keturunan Hamengkubuwono II). Kemenangan Jokowi - yang menjadi Presiden RI - melebihi kekuasaan Hamengkubuwono rupanya merupakan kelanjutan dari kisah keturunan Ki Juru Mertani yang mengatasi para keturunannya.

Memerhatikan persaingan politik dan kekuasaan Jokowi dan Prabowo, ternyata kemenangan Jokowi disebabkan antara lain oleh bibit, bebet, dan bobot dari Jokowi dan Prabowo sendiri. Seperti tersebut di atas, Jokowi adalah keturunan raja Majapahit terakhir. Sementara Prabowo adalah keturunan Hamengkubuwono II.

Jika ditilik secara kasat mata, tampak Prabowo lebih mentereng dan lebih wah karena keturunan Sultan HB II. Sementara Jokowi seperti tidak memiliki keturunan darah Sultan Hamengkubuwono atau Sultan Mataram Islam. Namun, sesungguhnya leluhur Jokowi melalui Ki Juru Mertani dan kerabatnyalah yang melahirkan Sultan Agung, Raja Mataram I. Ki Juru Mertani, Ki Ageng Pamanahan, dan Ki Panjawi adalah arsitek terbentuknya Kerajaan Mataram. Jadi Jokowi dan Prabowo memiliki akar darah berbeda meskipun terkait Kerajaan Mataram.

Jadi dari sisi silsilah, Jokowi keturunan ahli strategi pemerintahan. Sementara Prabowo keturunan HB II yang dalam catatan tidak memiliki prestasi mencolok ketika menjadi raja. Jokowi memiliki keunggulan karena garis keturunan silsilah Jokowi memotong garis keturunan semua raja Mataram, langsung ke Ki Juru Mertani termasuk Sultan Hamengkubuwono II yang menurunkan KGPA Moerdoningrat, garis keturunan Prabowo teratas.

Garis keturunan Jokowi yang merupakan keturunan Kyai Abdul Jalal I yang menaik ke silsilah keturunan langsung Ki Juru Mertani (Menteri Besar, Maha Patih Kerajaan Mataram Islam di Kotagede). Amangkurat I adalah anak Sultan Agung dari selir Kanjeng Ratu Batang anak Pangeran Upasanta yakni cucu Ki Juru Mertani.

Jokowi sebagai keturunan Ki Juru Mertani, keturunan Bhre Kertabhumi, keturunan Raja Majapahit terakhir Brawijaya. Brhe Kertabhumi memiliki anak Ki Ageng Wanasaba yang menurunkan Ki Ageng Pandanaran alias Pangeran Made Pandan. Ki Ageng Pandanaran memiliki keturunan Ki Ageng Pakringan yang melahirkan Ki Juru Mertani.

Peran Ki Juru Mertani sungguh luar biasa. Ki Juru Mertani adalah ahli strategi yang membuat Sutawijaya berhasil membunuh Arya Penangsang, namun dalam laporan resmi Ki Ageng Pamanahan dan Ki Panjawi yang dilaporkan berhasil membunuh Arya Penangsang.

Semua garis keturunan Ki Juru Mertani dari keturunan Majapahit melahirkan tokoh-tokoh besar yang disegani di masyarakat. Raden Bondan Kejawan adalah putra Bhre Kertabhumi yang menurunkan Ki Juru Mertani. Para tokoh leluhur raja Mataram Islam bergelar Ki, Ki Gede, Nyai Gede, Ki Ageng, Nyai Ageng, yang bermetamorfose menjadi Kyai/Ki yang memiliki arti tokoh besar keagamaan dan pemerintahan dan sifat dan kepemimpinan alias leadership. Ini semua berasal dari darah keturunan ahli strategi hebat perintis kelahiran kerajaan Mataram Islam. Ki Juru Mertani dan para leluhurnya menjadi leluhur para raja Mataram Islam.

Garis keturunan Prabowo berasal dari Mas Rangsang bergelar Sultan Agung Prabu Hanyokrokusumo adalah anak Adipati Martoputro atau Mas Jolang. Mas Jolang ini adalah penderita penyakit jiwa dan syaraf. Jika ditarik ke atas ke keturunan berikutnya, Prabowo juga keturunan Sutawijaya - tokoh pembunuh Arya Penangsang sesungguhnya, Sutawijaya adalah putra Ki Ageng Pamanahan - jika ditarik ke atas sebagai keturunan Sultan Agung melalui Raden Tumenggung Mangkupradja sampai ke atas yakni Sultan Hamengkubuwono II.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun