Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Nasihat bagi Pak Prabowo: Momentum Terbaik Move On adalah Hadiri Pelantikan Jokowi

17 Oktober 2014   14:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:41 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Selain itu, Pak Prabowo adalah petarung hebat. Bapak sebagai mantan Danjen Kopassus tentunya tahu bahwa orang seperti Jokowi memiliki ‘kelicikan dan kecerdasan' yang tak bisa dianggap remeh. Kini sebelum menjadi presiden, Jokowi tak tampak keras, tegas dan digdaya. Namun jika diperhatikan, Jokowi adalah karang di tengah ombak. Sikap Jokowi sebagai gubernur masih sikap standard terendah Jokowi. Begitu menjadi penguasa Indonesia Jokowi akan menjelma menjadi singa, menjadi macan yang siap menerkam siapa saja termasuk Pak Prabowo jika Pak Prabowo gagal move on.

Pak Prabowo. Pak Jokowi juga manusia seperti Pak Prabowo yang memiliki perasaan. Beberapa kali Pak Jokowi menunjukkan sikap bersahabat dengan menyebut di depan umum bahwa Pak Prabowo dan Pak Hatta adalah sahabat Pak Jokowi dan Pak JK. Pak Prabowo harusnya meniru Pak Hatta Rajasa yang bersilaturahmi dan menunjukkan sebagai seorang yang tak mau memutus tali silaturahmi. Karena kalau memutus silaturahmi bisa berdosa.

Maka jika Pak Prabowo tetap tak hadir dalam acara pelantikan Presiden Jokowi, maka Pak Prabowo akan menjadi ‘catatan' bagi Pak Jokowi yang tegas dan tegaan. Contohnya Pak Prabowo, kasus Obor Rakyat akan tetap diusut dan ditindaklanjuti sebagai pelajaran bahwa Pak Jokowi orang yang tegas dan tega.

Pak Prabowo, lupakan wacana pemakzulan Jokowi. Itu rencana yang sangat berisiko ketika akan dilakukan. Rakyat bisa menuntut dan mengadili sebagai perbuatan makar. Apalagi kekuasaan tertinggi TNI dan Polri ada di tangan Jokowi - bukan di tangan Pak Prabowo dan bukan di tangan Pak Ical atau pun Fadli Zon dan Fahri Hamzah. Mereka hanyalah penumpang gelap yang mencoba bertahan dalam kehidupan alamiah menguasai sumber daya alam dan manusia. Maka lupakanlah untuk berniat memakzulkan Jokowi.

Pak Prabowo, mengingat karakter kuat Pak Prabowo, rakyat bisa memahami kesedihan ketika Pak Jokowi dilantik menjadi Presiden RI.

Rakyat juga tahu kepedihan hati Pak Prabowo bahwa orang yang dibantu menjadi gubernur malah sekarang menjadi presiden.

Rakyat juga tahu kepedihan Bapak ketika melihat Jokowi berfoto bersama Presiden Barack Obama. Pak Jokowi berpidato di Sidang Umum PBB di New York. Pak Jokowi bertemu dengan Ratu Rania yang cantik dari Yordania. Atau hal kecil ketika Pak Jokowi melambaikan tangan di tangga pesawat kepresidenan dengan Iriana Jokowi. Atau ketika Jokowi dikawal 24 jam oleh Paspampres seumur hidup - yang Pak Prabowo pernah nikmati ketika menjadi capres atau melihat betapa hebat pengamanan Paspampres terhadap mantan mertua Eyang saya Presiden Soeharto.

Pak Prabowo, hal-hal tersebut di atas rakyat tahu memengaruhi Pak Prabowo gagal move on. Maka demi kehormatan prajurit atau mantan prajurit, sebaiknya Pak Prabowo memanfaatkan pelantikan Jokowi-JK untuk menjadi momentum agar bisa move on. Kenapa?

Pak Jokowi juga manusia seperti Bapak yang memiliki perasaan dan hati jiwa dan raga yang sama. Sama-sama ciptaan Allah. Bedanya, Pak Jokowi memiliki kekuasaan, sementara Bapak hanya manusia biasa yang dikelilingi penumpang gelap yang memanfaatkan Pak Prabowo dan mencuri start kampanye dengan menelikung dan merusak Gerindra pada 2019. Jika Pak Prabowo berhasil move on - dan memanfaatkan momentum pelantikan Jokowi - maka Bapak akan menyesali seumur hidup karena Jokowi bukan ayam sayur yang bisa sangat galak segalak macan, singa dan tegas serta tegaan: dan Pak Prabowo pernah merasakannya.

Itulah nasihat kedua dari rakyat agar Pak Prabowo mampu move on demi kebaikan Pak Prabowo, Pak Jokowi dan seluruh rakyat Indonesia.

Salam bahagia ala saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun