Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bedah Surat Capt. Sardjono Secara Ilmu Grafologi dari Aspek Psikologi

4 Januari 2015   19:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:50 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Paragraf 3 lebih menunjukkan tingkatan stress yang dialami oleh Sardjono. Penggunaan kata-kata dengan penulisan huruf besar JANGAN NGARANG, PILOT, TIDAK ADA, TIDAK PERLU ADA!! BAYANGKAN dengan tanda seru !!. Emosi dan kemarahan Sardjono lebih lanjut dilakukan dengan menyamakan penerbangan dengan Metro mini - dengan kata Metro dan mini yang dipisah dan menggunakan huruf besar menunjukkan dua hal: tidak detail dan tidak sabar serta stress.

Keenam, paranoia pada kehidupan yang tak seimbang.

Paragraf 4 menunjukkan rasa putus asa. Dalam dunia psikologi, orang yang putus asa bisa melakukan tindakan: menyerang orang lain atau diri sendiri. Dalam paragraph ini, pola kendali Sardjono sudah semakin out of control.

Masih dengan kemarahannya, penggunaan huruf-huruf besar seperti kata PASTI ADA, PASTI, Flight Aproval kurang p satu, EXTRA FLIGHT, JANGAN NGARANG, SABAR menunjukkan kemarahan semakin tinggi dengan akurasi kontrol semakin kecil, dan lebih menunjukkan persoalan psikologisnya. Perhatikan Sardjono sudah tak membedakan itu kan, dan selalu menggunakan kata-kata dong dong dong yang menunjukkan dia sedang menggurui - sekaligus merendahkan lawan bicara.

Ketujuh, tinggi hati, pengecut, dan sombong karena latar belakang kehidupan masa lalu penuh kegagalan dan tantangan.

Alinea per alinea sebenarnya menguliti kehidupan dan kepribadian Sardjono secara psikologi. Dari aspek psikologi Sardjono yang sudah tidak menjadi Capt Pilot selalu membawa-bawa kebanggaan diri seolah dia yang terbaik. Kalimat-kalimat yang ditata secara tidak teratur dan spontan menunjukkan keyakinan diri yang kelewat tinggi yang cenderung menjadi tinggi hati.

Sifat kepengecutan Sardjono ditunjukkan dalam surat tersebut tidak pernah menyebutkan nama Jonan sama sekali: sifat tak berani bertanggung jawab.

Penggunaan himbauan yang mengritik tentang JANGAN nampang, BERDOSA KALIAN, dengan huruf-huruf besar menunjukkan sikap direktif dan sok tahu yang berlebihan.Maka menjadi mafhumlah jika Jonan tidak menanggapi berlebihan lontaran kritik yang disampaikan oleh Sardjono yang bermasalah secara psikologi.

Yang sangat menarik. Tulisan Sardjono lewat broadcast itu menguliiti diri sendiri sekaligus membuka kenyatakan bahwa birokrasi di bawah Presiden Jokowi menganut keterbukaan yang menyebabkan kegerahan kalangan status quo atau yang terbiasa status quo dan kuno seperti Sardjono.

Berikut saya lampirkan Bisakah Kita Diam Sejenak karya Sardjono agar bisa menjadi pelajaran Grafologi bagi Kompasianers dan mahasiswa.

Salam bahagia ala saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun