Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

(100 Puisi) Nikita, Kelewatan Ya, Manusia Sebut “Kau, -Mu, Dia, -Nya” untuk Tuhan

19 Februari 2016   13:54 Diperbarui: 19 Februari 2016   14:12 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Milane Fernandez I Sumber www.artis-indonesia.blogspot.com"][/caption]Nikita, dengerin, betapa manusia dirasa begitu kurang ajar menyebut Tuhan
dengan Kau,-Mu, Engkau, Dia -Nya gantikan kata tuhan
kita sepakat Tuhan penguasa terhormat seru sekalian
yang wajib diberi tingkat penghormatan untuk kepuasan

Nikita, dengerin, betapa manusia suka kurang ajar pada tuhan beneran
padahal untuk manusia dihormati dengan Anda sebagai sebutan
atau untuk dia diganti dengan beliau diucapkan
Anda dan beliau lebih pantas untuk sebutan Tuhan

Nikita, tahukah, orang telah lama terjebak kata Anda di Melayu dan Sie di Jerman
untuk menyebut Anda dan Sie menghormati manusia bukan tuhan
rasa Kau dan Dia dan Engkau dan –Mu serasa Tuhan lebih didekatkan
hingga tak ada jarak dan sekat antara manusia dan tuhan

Maka sesungguhnya penyebutan Dia, Kau, Engkau –Mu -Nya pada Tuhan
dan bukan Anda atau beliau untuk menyebut tuhan
sesungguhnya itulah friski ketuhanan antara manusia dan tuhan
fakta urat nadi dan leher lambang manusia dan tuhan dalam kedekatan

Nikita, bener kan, pun manusia membutuhkan tuhan dalam kedekatan
sebagai upaya penghiburan dan penngaduan
dan penyebutan kedekatan bukan Anda dan beliau untuk tuhan
lebih dekat dengan Dia Engkau dan -Mu -Nya bahkan

Jadi, Nikita, pun manusia ingin semua persoalan terpecahkan
dengan mengadu kepada tuhan penuh kedekatan
bukan menjaga jarak jauh antara manusia dan tuhan
maka sebutan Dia Engkau Kau menjadi tepat nian

Nikita, ternyata untuk menggambarkan kedekatan dan penyatuan
manunggaling kawulo lan gusti antara manusia dan tuhan
tuhan sebagai Omnipotent
dan manusia sebagai potent
namun tetap dimaknai kehormatan

 

Salam bahagia ala saya tetap menyebut tuhan.

*) Dalam rangka 100 Puisi bersama Orang-orang Kecil di Kompasiana bersama Desol.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun