Mohon tunggu...
Betty Tiominar
Betty Tiominar Mohon Tunggu... -

Ibu dua anak mencoba untuk belajar menulis dari waktu ke waktu :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Penjahat dan Rumput Liar

30 September 2014   23:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:53 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore ini, saya kembali melanjutkan membersihkan taman depan rumah yang luasnya hanya 2x2 meter. Rumput liarnya sudah tinggi dan banyak, hingga mengganggu rumput gajah mini yang dengan sengaja kutanam. Sembari mencabuti rumput, aku baru menyadari satu hal bahwa rumput liar itu ibarat para penjahat dan rumput gajah mini itu saya ibaratkan orang-orang baik yang ada di negeri ini.

Rumput liar ini bisa tumbuh dan muncul sendiri, padahal sebelum mulai menanam rumput gajah mini taman itu sudah saya bersihkan. Entah dari mana bibit rumput liar itu datangnya. Rumput liar ini ketika masih kecil tidak terlihat jelas, karena ukurannya masih sama dengan rumput gajah mini. Namun karena lama dibiarkan dan tidak diperhatikan, tiba-tiba baru tersadar rumputnya sudah tinggi sekali dan akarnya sudah menyebar kemana-mana.

Akar rumput liar ini bisa membelit akar rumput gajah mini dan dahannya bisa merambat disela-sela rumput rumput gajah mini. Untuk mencabutnya perlu kesabaran untuk merunut rambatan dahan rumput liar ini. Kalau kita paksa untuk menarik dahan rumput liar, dia bisa terputus dan menyisakan akarnya untuk tetap tinggal diantara rumput gajah mini dan sewaktu-waktu akan tumbuh besar.

Terkadang ketika proses perunutan dahan rumput liar ini, saya tidak sabar. Saya akan cabut saja, bila perlu saya pakai pencungkil yang terbuat dari besi dan mencungkil akar rumput gajah mini yang melindungi rumput liar yang ada.

Saya jadi berpikir, mungkin memang seharusnya begitu. Terkadang orang-orang baik tidak sadar bahwa dia sedang melindungi para penjahat. Mereka kira, para penjahat itu adalah teman yang pemikiran hingga bersama waktu para penjahat itu mulai memperlihatkan sifat aslinya. Terpaksa beberapa orang baik harus dicabut dari tempatnya.

Meski saya terpaksa mencabut beberapa rumput gajah mini, saya tidak membuangnya. Setelah menyisihkan akar rumput liar yang ada, saya menanam ulang rumput gajah mini itu ditempat yang baru. Untuk beberapa hari, ada beberapa rumput gajah mini yang layu karena dipindahkan tapi ada juga yang tetap berwarna hijau dan tidak terlihat layu.

Sama seperti orang-orang baik tersebut. Ketika dipindahkan ke tempat yang baru, mereka pasti memerlukan penyesuaian. Beberapa yang tidak kuat, untuk beberapa saat akan terlihat seolah-olah tidak punya harapan. Tapi jangan khawatir, sama seperti rumput gajah mini yang kutanam lagi, aku pastikan ia mendapatkan cukup air sehingga setelah masa penyesuaiannya selesai, rumput-rumput itu terlihat hijau kembali dan siap untuk menutupi tanah yang ada.

Meski tidak bisa dipungkiri juga, ada beberapa rumput gajah miniku yang mati juga ketika saya lupa menyiraminya dengan air, atau ketika menanamnya tanpa sengaja hanya menyisakan sedikit akarnya saja untuk ditanam.

Sama seperti orang-orang baik, mereka perlu dukungan dari pihak luar yang bisa membuatnya bertahan ditempat yang baru setelah mereka berhasil dipisahkan dari para penjahat yang selama ini berada disekitarnya. Mungkin di awal-awal mereka seperti tidak ada apa-apanya. Tidak bisa menghasilkan sesuatu yang terlihat wah, namun sabarlah mereka sebenarnya sedang berjuang untuk bisa bertahan ditempat yang baru. Setelah mereka mampu bertahan baru mereka melakukan tugas yang memang sudah menjadi tujuan keberadaan mereka disana.

Bibit rumput liar itu sudah ada di dalam tanah dan terkadang ada burung-burung yang menebarkan benihnya tanpa sadar. Kita yang harus selalu mewaspadai agar rumput liar ini tidak tumbuh subur. Kita yang harus mencabutnya segera sebelum akarnya melilit ke akar rumput gajah mini kita.

Pada akhirnya, jika kita tekun dan sabar melakukan pekerjaan kita, rumput liar itu habis juga dibersihkan. Namun, jangan langsung berpuas diri. Tengoklah taman kita setiap seminggu atau dua minggu sekali, untuk melihat adakah rumput liar yang mulai terlihat lagi. Jika ada, cabut ia segera dan buang ketempat dimana seharusnya ia dibuang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun