Mohon tunggu...
nino indrianto
nino indrianto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen IAIN Jember

Dosen IAIN Jember

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ramadan dan Al Quran di Tengah Pandemi

10 Mei 2020   09:40 Diperbarui: 10 Mei 2020   09:39 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ramadhan dan Al-Qur'an di Tengah Pandemi

Oleh: Dr. Nino Indrianto, M.Pd

Apa yang terlintas dalam benak pikiran Anda ketika mendengar kata Ramadhan? Kebanyakan kita ketika disebut Ramadhan maka yang teringat adalah puasa, tarawih, sahur, zakat. Ini yang kemudian membuat orang Islam banyak merasa terbebani.

Sedikit sekali bahkan "langka" ketika disebut Ramadhan terlintas dalam pikiran adalah al-Qur'an. Maka tidak heran kemudian al-Qur'an agak terabaikan dan ironisnya terjadi pada bulan dimana al-Qur'an tersebut diturunkan. Allah berfiman dalam surat al-Baqarah ayat 185:

 "Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur-an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil)

Maka seharusnya aktifitas yang banyak dilakukan adalah berinteraksi dengan al-Qran. Sehingga aktivitas puasa akan menambah kekhusyukan kita dalam berinteraksi dengan al-Quran. Sebagaimana anak yang asyik dengan mainannya sampai dia lupa makan. A

nak perempuan karena asyiknya nonton drakor sampai lupa makan. Anak laki-laki yang karena asyiknya main game sampai lupa makan. Ibu-ibu yang saking asyiknya belanja sampai lupa maka lupa makan.

Maka begitulah seharusnya kita, ketika kita masuk bulan ramadhan kita disibukkan dan asyik berinteraksi dengan al-Quran sampai lupa makan minum. Sehingga puasa tidak lagi menjadi beban bagi kita.

Begitu yang dicontohkan oleh Imam Malik dan Imam Syafi'i. Dalam riwayat disebutkan bahwa ketika masuk bulan ramadhan Imam Malik memfokuskan untuk mengkaji al-Qur'an. 

Sedangkan Imam Syafi'i selama bulan ramadhan dapat mengkhatamkan al-Qur'an sebanyak 60 kali. Artinya sehari dua kali hatam yaitu mengkhatamkan pada siang dan malam hari.

Ini menyadarkan kita bahwa ibadah yang paling utama dalam bulan Ramadhan adalah berinteraksi dengan al-Quran dan menjadikannya sebagai pedoman hidup (way of live). Output dari puasa adalah menjadikan orang bertaqwa. Sebagaimana dalam surah al-Baqarah ayat 183 Allah SWT berfirman:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun