Mohon tunggu...
Nino Histiraludin
Nino Histiraludin Mohon Tunggu... profesional -

Mencoba membagi gagasan. Baca juga di www.ninohistiraludin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Yang Tersisa dari Pernikahan Gibran dan Selvi

18 Juni 2015   14:42 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:43 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernikahan putra sulung presiden benar-benar berlangsung meriah. Terbukti tidak hanya pejabat yang hadir namun seluruh elemen masyarakat baik yang dapat undangan maupun yang tidak tumplek blek di depan gedung Graha Sabha Buana, tempat resepsi pernikahan. Sejak Kamis pagi (acara ijab qabul) hingga sore sebenarnya tidak cukup banyak warga yang datang ke gedung.

Yang banyak ya aparat keamanan serta media massa baik cetak maupun elektronik. Sebetulnya pengamanan di jalan Letjen Soeprapto tidak ketat amat. Sepanjang kita tenang, ya tidak dihentikan. Pada hari Rabu sore hingga malam acara tembungan dan midodareni saja polisi masih memperbolehkan kendaraan kecil seperti motor dan mobil sedan, SUV, sport boleh melintas depan gedung.

Artinya pernikahan ini meski dijaga banyak aparat, masyarakat tetap bisa mengakses maupun melewati lokasi pernikahan. Kamis malam, ketika acara resepsi dan undangan diperuntukkan bagi pejabat, menteri, duta besar barulah akses jalan ditutup. Masyarakat nampaknya faham bahwa aparat kepolisian kerepotan mengatur lalu lintas sehingga kelompok demi kelompok masyarakat mulai bisa mendekat gedung.

Bagi mereka, bisa menyaksikan tokoh-tokoh nasional yang sering mereka lihat di televisi dan kini dilihatnya langsung tentu sangat berharga. Beberapa diantaranya bahkan diteriaki supaya mendekat pada warga. Beberapa tokoh yang sempat mendatangi warga dan dikerubuti untuk diajak salaman yaitu Prabowo Subianto, Ahok, H Lulung, Ganjar Pranowo dan lain sebagainya.

Nah sewaktu resepsi mulai berakhir dan tamu undangan meninggalkan gedung, antrean mobil pejabat mulai menumpuk. Yang bisa didahulukan cuma Wapres dan 1 rombongan lagi entah siapa yang bisa melawan arus. Mobil pejabat yang lainnya tetap harus mengantri beserta undangan yang datang dengan bus dari tempat parkir yang telah disediakan. Karena menunggu lumayan tidak nyaman, beberapa diantaranya berjalan kaki ke tempat mobil diparkir.

Terlihat mulai dari Panglima TNI Jenderal Moeldoko, KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo, Menteri Sosial Khofifah Indarparawansa, Menteri Agama Lukman Hakim Syaefudin dan masih banyak yang lainnya.

Rupanya yang ditugasi mengambil rekaman tidak hanya wartawan media baik cetak maupun online. Blogger Kompasiana juga mendapat ID resmi untuk mengikuti prosesi pernikahan meski dari luar gedung. Yang bisa masuk gedung resepsi dibatasi tiap media dan itupun tidak bisa mendekat. Sudah ada media center yang meliput secara ekslusiif terkait hal ini dan media bisa mengambil liputan dari media center.

Saya kebetulan bertemu "Kompasianer"nya pak Joko Widodo yaitu mbak Niken juga Kompasianer yang datang jauh-jauh dari Jakarta tapi lebih memilih nginap di hotel daripada nginap di gubuk reyot saya, Ninoy Karundeng. Tak apalah, hampir seharian kami kesana kemari bersama.

Kemudian tampak ada fotographer juga dari aparat yang kalau saya lihat simbol pin mereka ada yang dari Polda dan Kodam. Mungkin dari kesatuan lain barangkali ada sebab rata-rata mereka menggunakan pin kesatuan tanpa ID resmi yang dikeluarkan Korem Warastratama Surakarta seperti untuk media. Mereka menenteng kamera kesana kemari ambil gambar. Kebetulan saat didekat 2 orang mereka saling memperlihatkan hasil bidikannya.

"Wah koq peteng (gelap) ngene hasile ya" ujar pria yang berambut cepak.

"Oh iya mas, sama. Saya juga" kata pria satunya yang berbaju batik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun