Video sepakbola gajah antara PSIS Semarang dengan PSS Sleman sudah beredar di internet. Mereka berdua sudah dipastikan lolos ke semifinal dan melawan tim yang sudah pasti yakni Pusamania Borneo FC yang menempati posisi 2 di grup lain. Akibatnya PSIS dan PSS menghindari juara grup sebab Pusamania memang lawan yang cukup berat.
Sayangnya di olahraga yang harusnya menjunjung sportifitas malah berkebalikannya. Miris menyaksikan sepak bola begitu. Sejak awal rekaman diputar tampak diduga pemain PSS (bersegaram hijau) tidak bermain sungguh-sungguh. Pun dengan lawannya PSIS Semarang, tak serius merebut bola. Terlihat dalam video, tim yang berbaju hijau menggolkan ke gawangnya sendiri terlebih dahulu.
Katanya sih kejadian ini sudah diinvestigasi oleh PSSI. Bagi saya, PSSI harus menghukum berat seluruh pihak yang terlibat dalam sepakbola macam begini. Siapa saja mereka? Pertama pihak klub. Bekukan atau larang mereka ikut kompetisi berapa musim. Kedua Manajer klub, pelatih dan pemain siapapun itu. Toh sebelum pertandingan tidak ada yang berusaha melaporkan pada PSSI.
Perkecualian hukuman bila rencana ini dibocorkan oleh pemain sehingga bisa mendapat keringanan. Pun dengan pemain yang masih junior. Ketiga, mereka harus memulai dari divisi terendah bila sanksi sudah dicabut. Lantas bagaimana dengan kehidupan mereka? Saya pikir biar menjadi pemikiran menejemen semisal dibukakan usaha atau apalah.
Saling tuding antara menejer PSIS dan PSS Sleman yang saling menyalahkan sungguh diluar akal sehat. Mental-mental seperti inilah yang terus menerus menggerogoti sepakbola Indonesia. Ini di divisi utama, level kedua sepakbola Indonesia. Jadi jangan harap kita mempunyai tim yang bagus bila di kompetisi saja masih ada kejadian begini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H