Mohon tunggu...
Nino Histiraludin
Nino Histiraludin Mohon Tunggu... profesional -

Mencoba membagi gagasan. Baca juga di www.ninohistiraludin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Gendam Modus Tanya Alamat, Awas! Anak-anak Targetnya

10 Februari 2015   15:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:30 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_395980" align="aligncenter" width="624" caption="Ilustrasi/Kompasiana (Shutterstock)"][/caption]

Orang jahat makin nekad saja melakukan kejahatan. Tak peduli waktu, tempat, korban sendiri atau rame-rame, mereka makin membabi buta. Salah satu alat melakukan kejahatan dengan gendam atau mempengaruhi korban. Pagi kemaren, teman anak saya nyaris jadi korban di siang hari saat bersama 3 temannya dan saya!

Ceritanya minggu pagi 3 orang teman anak saya mau mengerjakan PR di rumah kami. Berhubung belum tahu rumahnya, mereka janjian bertemu di sebuah tempat. Anak saya bersepeda menuju tempat ketemu sementara saya berkendara motor. Ke-3 temannya juga bersepeda, setelah ketemu beriringan menuju rumah. Di jalan saya berada di belakang kecuali menyeberang jalan raya yang cukup ramai.

[caption id="attachment_350192" align="aligncenter" width="441" caption="Ini denahnya, moga mudah dimengerti"]

14234998901593006005
14234998901593006005
[/caption]

Saya terus memantau mereka dari spion dan jaraknya tidak pernah lebih dari 10 meter dari sepeda yang terdepan. Di salah satu tempat yang merupakan jalan tembus dan tidak cukup ramai saya berada di depan. Maklum mau menyeberang jalan raya dan posisi penyeberangan berada di tikungan. Setelah menyeberang saya kaget koq cuma bertiga dengan anak saya. Harusnya ada 4 sepeda dan saya minta berhenti.

Saat saya tanya mereka berujar masih melihat temannya di belakang sendiri jelang menyeberang. Berhubung jalan rame (mau menyeberang) mereka memperhatikan depan dan tidak melihat apakah semua komplet. Saya sempat berbelok ke tempat jalan tembus dan tidak ada siapa-siapa. Saya kembali ke anak-anak dan meminta mereka ke rumah soalnya sudah dekat.

Lantas saya memboncengkan anak menyusuri ulang jalan tadi sembari terus anak saya menelpon temannya. Aktif namun tak diangkat. Menjelang penyeberangan dari jalan tembus, nampak temannya itu memegang hp SMS atau nelepon anak saya.

Sampai di rumah saya tanya tadi ke mana. Dia bertutur jelang penyeberangan itu (30-an meter) dia ditanya orang berkendara arah ke sebuah nama desa. Dia berhenti dan menjawab tidak tahu karena dia bukan orang situ serta mau ke rumah temannya. Eh si pria itu malah tanya, rumahnya di mana? Karena was-was tertinggal jauh dari rombongan dia langsung jawab tidak tahu.

[caption id="attachment_350193" align="aligncenter" width="229" caption="Disini lokasi percobaan gendam itu"]

1423500030675978404
1423500030675978404
[/caption]

Teman anak saya bilang, "Saya bukan orang sini." Si pria kemudian bilang, "Lha kalau tidak tahu bagaimana mencarinya? Sudah ikut saya saja. Ayo ikut saja." Makin didesak, anak ini ketakutan dan langsung mengayuh sepedanya.

Nah di penyeberangan itu dia bingung ketemu jalan besar antara ke kiri atau ke kanan sembari di seberang jalan ada 3 gang di depannya. Dia sudah tidak memperhatikan laki-laki yang mengendarai matic sendirian tanpa helm ke arah mana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun