Mohon tunggu...
Nino Histiraludin
Nino Histiraludin Mohon Tunggu... profesional -

Mencoba membagi gagasan. Baca juga di www.ninohistiraludin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Anak Kami Tak Diakui Kemdikbud (?)

29 Agustus 2014   15:03 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:11 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_356042" align="aligncenter" width="600" caption="Ilustrasi siswa SD/Kompasiana (Kompas.com)"][/caption]

Resah, gelisah dan bingung harus ngapain. Bagi sebagian orang mungkin persoalan yang kami hadapi bisa dianggap sepele. Tapi sungguh hal ini membuat makin ga ngerti kerja aparatur pemerintah. Kenapa sih soal sederhana tapi faktanya terasa rumit.

Ceritanya gini, entah sejak tahun kapan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) memberikan NISN alias Nomor Induk Siswa Nasional. Jadi setiap siswa memiliki nomor yang digunakan secara tetap meski sudah berpindah tingkatan mulai dari SD, SMP, SMA serta kuliah (barangkali). Ide yang baik sebab guna memudahkan melacak sejarah pendidikan seseorang.

Salah satu manfaatnya mengurangi niatan memalsukan ijazah atau ngaku-ngaku sekolah dimana padahal sebetulnya tidak. Nah anak kami masuk SD sejak Juli Tahun 2006 dan waktu mau masuk MTSN ada kolom NISN. Saya cek di website dan namanya ditemukan. Saat ini dia sudah kelas IX dan oleh sekolah dimintai NISN kembali.

Kami cek kembali di web tersebut ternyata namanya tidak ditemukan. Lantas dicoba pada web tersebut untuk menuliskan nama adiknya, ada nomornya. Kami pun mulai kelabakan dan mencoba googling cara lain. Kami mencari di Dapodik, tidak ada hal penting yang bisa ditemukan. Cara lainnya melacak lewat NPSN, siapa tahu file data siswa tiap sekolah masih tersedia disana. Maksudnya biar cek sendiri dengan cara mendownload daftar siswa disekolah anak kami saat SD.

Rupanya situs ini sedang perawatan terjadual. Berhubung anak kami sudah menanyakan kembali, kamipun mendatangi ke SDnya dahulu. Berapa NISN yang dimilikinya. Setelah diubek-ubek secara manual lewat data sekolah, didapatlah nomor itu. Salah satu guru berujar, untuk coba di cek di web karena barangkali berubah sebab katanya ada edaran baru dari Kemdikbud yang merubah NISN lama.

[caption id="attachment_321390" align="aligncenter" width="494" caption="Screenshot salah satu web milik Kemdiknas"]

1409247539954960671
1409247539954960671
[/caption]

Bisa jadi nomor NISN yang dimiliki anak kami sudah dipakai anak lain. "waduh" pikir saya. Benar saja, ketika dilihat di web yang muncul justru nama anak lain. Ah entahlah...

Masih ada waktu sebelum UN SMP namun anak kami makin gelisah. Maklum namanya anak-anak, malu kalau mengumpulkannya terlambat. Kami coba buka dokumen SD baik raport, ijazah atau dokumen lain tidak ditemukan NISN.  Beginikah cara Kemdikbud bekerja? Mendata nomor induk siswa saja masih ada yang tercecer padahal kami tinggal bukan dipelosok.

Kami juga sudah mengirim ke email pengaduan sesuai yang ada disitus dapodik Rabu siang yang hingga tulisan ini dibuat belum dijawab. Ketiga email itu yakni pengaduan@kemdiknas.go.id, pdsp@kemdiknas.go.id dan helpdesk@kemdiknas@kemdiknas.go.id. Ketiga email itu terkirim baik alias tidak kembali/tertolak.

Makin kecut rasanya memikirkan pendidikan anak-anak Indonesia. Bagaimana dengan sekolah mereka yang materi pelajarannya banyak lha mengatur penomoran siswa saja acak-acakan. Bahkan ada yang tercecer. Belum lagi sekarang saatnya masa transisi, adakah yang bisa meneruskan keluhan saya ini ke pihak yang berwenang? Jangan-jangan pejabat-pejabatnya pada mikirin pensiun atau mutasi sehingga kinerja staf tidak terawasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun