Malam ini mantan pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri melakukan penjelasan beberapa hal terkait kiprah Timnas U-19 dalam piala Asia. Seperti diketahui Timnas U-19 tampil 3 kali dan kalah dari lawan-lawannya di Myanmar. Pertama takluk 1-3 atas Uzbekistan, lalu menyerah 0-1 dari Australia dan tak berkutik 1-4 dari Uni Emirat Arab dan tim terakhirlah yang dikalahkan di final oleh Myanmar.
Selama proses perjalanan Timnas U-19 cukup banyak yang tahu kiprah tim itu. Timnas terkenal setelah menjadi Kampiun AFF 2 tahun lalu. Dan perjalanan panjang seperti Tour Nusantara, Tour Timur Tengah maupun Tour Eropa sempat menjadi diskusi dibeberapa pengamat sepakbola.
Membaca pengakuan Coach Indra memang sempat muncul dalam berbagai perbincangan. Ada juga dugaan-dugaan itu mengemuka dalam tulisan beberapa Kompasianer. Hanya saja tidak ada pihak terdekat dengan Timnas membenarkan rumor atau gunjingan tersebut.
[caption id="attachment_335229" align="aligncenter" width="511" caption="Agak bruwet yah..."][/caption]
Malam ini, dalam siaran rutin Macapat Syafaat Kyai Kanjeng dengan Cak Nun dan ditayangkan oleh ADI TV Jogja, bintang tamunya Indra Sjafri. Dalam kesempatan itu, Indra menceritakan beberapa proses perjalanan Timnas yang cukup mengejutkan.
- Rencana awal Tour Nusantara hanya ada di 5 kota bukan 20 kota seperti yang sudah dilakukan.
- Tim pelatih meminta tidak disiarkan televisi sebab akan dipelajari oleh lawan-lawan di Piala Asia
- Di Tour Nusantara, Timnas seminggu bertanding maksimal 2 kali agar ada recovery dan evaluasi
- Tim pelatih meminta pertandingan paling malam pukul 19.30 namun ternyata ada yang pukul 21.00 dengan alasan masih sinetron
- Tim pelatih terpaksa mengiyakan 20 kota dan disiarkan televisi demi membiayai tim. Negara tidak memberi support memadai
- Tour di timur tengah hanya 3 kali main dan faktanya sampai 5 kali sebab sudah ada kesepakatan dengan pihak TV untuk 5 kali main. Bahkan 1 tim lawan (Al Shabab) menurut Coach Indra bukan lawan yang layak karena kasar
- Timnas mendapat penjelasan tidak berangkat ke Cotiff karena mainnya malam pukul 01.00 sehingga tidak ada televisi yang mau menyiarkan. Sebagai gantinya mereka tampil di HBT Brunei. Tiba-tiba ada Timnas U-19 B yang diberangkatkan ke Cotiff sehingga membuat seluruh punggawa kecewa
- Dampak dari itu Coach meminta segala hasil HBT tanggungjawab PSSI serta Tim Pelatih. Maklum dengan tim pemain muda pasti cukup berdampak. Nyatanya, gagal total di HBT PSSI cuci tangan dan hampir membuat Coach Indra kehilangan kursi pelatih. Menurut Cak Nun, Indra menyatakan membutuhkan waktu beberapa hari karena mau berkonsultasi dengan Cak Nun. Karuan pengurus PSSI membatalkan keputusannya.
Mendengar pengakuan seperti ini, serta perkembangan persepakbolaan nasional jujur rasa pesimis yang malah muncul. Mau sampai kapanpun jangan berharap Timnas usia berapapun bisa berprestasi. Masa depan sepakbola Indonesia masih tetap akan suram. Jangankan dilevel Asia bahkan Dunia, entah kapan bisa berprestasi di tingkat Asia Tenggara,
Masalah saya itu maniak bola jadi berharap sepakbola Indonesia berprestasi tetap ada...
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H