Fenomena penjambretan memang meresahkan masyarakat. Bila dulu kala seringnya penjambretan terjadi pada malam hari, kini jambret beroperasi siang hari. Bukan dijalanan yang ramai, tetapi jalanan sepi meski tidak selalu juga dijalur antar desa atau kabupaten.
Diperumahan pun banyak terjadi. Penjambret seakan-akan tahu bahwa kecepatannya lari/kabur tidak akan terkejar oleh korbannya. Saya yang tinggal diperumahan lebih dari 2 kali ada penjambretan. Korbannya ada ibu rumah tangga dan juga penjual sayur yang kebetulan memakai kalung emas dan bersepeda.
Itu sudah tahun lalu. sebulan lalu istri saya giliran kejambret namun berhasil diselamatkan dompetnya oleh nenek teman anak saya. Ceritanya istri saya pulang dari menjemput anak pulang sekolah TK, naik kendaraan bersama nenek teman anak saya yang TK itu pukul 12.30.
[caption id="attachment_318876" align="aligncenter" width="338" caption="Ini sekitar pukul 10.00, sepiii"][/caption]
Beliau ingin tahu rumah anak kami karena siapa tahu lain waktu berkunjung. Dari arah berlawanan datang tetangga kami yang membawa stopmap diikuti si penjambret. Menurut tetangga kami, penjambret mengikuti dirinya dari jalan besar. Untungnya dompet ditaruh di jok motor. Nah begitu ketiga ibu2 itu berhenti didepan rumah kami, penjambret itu memelankan kendaraannya.
Kebetulan pagi tadi, istri mendapat telepon dari ekspedisi menanyakan alamat rumah karena mau antar surat sehingga istri saya mengira 2 orang berboncengan itu mau antar surat. Tetangga saya mengira, orang itu mau tanya alamat. Tiba-tiba, si pembonceng menyerobot dompet yang dipegang istri saya. Kebetulan yang dipegang gantungannya bukan dompetnya.
Otomatis dompet berpindah tangan dan si penjambretpun kabur. Sebetulnya isi dompet cuma uang Rp 30.000 dan hp. Maklum itu dompet belanja sayur mayur jadi isinya pecahan dan minim. Cuma data di hp itu yang cukup berharga. Teriakan ketiga ibu bergema, beberapa ibu keluar namun tak bisa mengejar jambret tersebut.
Maklum siang hari tak ada bapak-bapak dirumah. Remaja pun baru pada bangun yang kebetulan dirumah. Jadi lepaslah jambret itu. Rupanya nenek teman anak saya sempat merampas dompet dari penjambret. "Ini tho bu dompetnya" kata beliau. Lho ternyata sebelum jambret itu kabur, secara sigap tangan nenek itu gerak cepat mengambil alih dompet.
Alhamdulillah, akhirnya selamat dari penjambretan. Mari kita hati-hati dan selalu waspada. Bila ada yang membuntuti sebaiknya berhenti didekat orang banyak. Jangan pegang hp ditangan, bawa uang seperlunya dan rutin berbuat baik pada sesama.
Nenek itu telah menyelamatkan, namun Allah lah yang berkehendak melalui dirinya. Kami percaya, perbuatan sehari-hari yang akan membentengi kita dari bencana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H