Mohon tunggu...
Nuskan Syarif
Nuskan Syarif Mohon Tunggu... Freelancer - Berkegiatan di masyarakat pedesaan untuk memajukan dan memberikan terobosan ekonomi alternatif melalui berbagai pengembangan dan penelitian.

Dilahirkan di Palembang dan dibesarkan di Riau, tepatnya di Lipatkain Kecamatan kampar Kiri Kabupaten kampar, dan mengabdi di masayrakat pedesaan untuk pengembangan serta melakukan terobosan ekonomi alternatif masyarakat pedesaan terisolir.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Traditional Cuisine from Kampar Kiri Hulu

7 Agustus 2020   14:23 Diperbarui: 7 Agustus 2020   14:16 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayam Tumih Lompok (dokpri)

Masakan Tradisional selalu menggugah rasa dan menggetarkan lidah, rempah dan rasanya selalu ingin kembali dan mencicipi masakan yang di sajikan di tengah-tengah rimbunnya belantara dan di pinggiran alian sungai yang bergemericik serta mengalir jernih. yah suasana alami ini bisa di nikmati di Kampar Kiri Hulu baik di Batang Subayang maupun di batang Bio.

Kedua sungai ini mengalir jernih dan memiliki tradisi masyarakat hukum adat yang sangat kental, sehingga jenis masakan yang di hasilkan pun memiliki citra rasa yang khas ala masyarakat pedesaan.

Ada banyak citra rasa khas masyarakat adat di sini, masakan yang berbumbu dari alam menerbitkan rasa dan selera makan yang akan mengebu-ngebu serta melupakan yang kata orang kota diet.

Sambagh Ikan Salai Batokok (dokpri)
Sambagh Ikan Salai Batokok (dokpri)
Ada banyak Masakan lokal di kekhalifahan Batu Songgan dan Kekhalifahan Ludai, salah satunya adalah Ayam Tumih Lompok, Sambal bekacau, Sambal cangkang Pencong, Tumih ikan, Pongek Salimang dan lain-lainnya.

Semua masakan ini di ramu dan bahan rempahnya dari hutan, sungai dan ladang masyarakat Adat. diramu menjadi masakan yang eksotik dan bercitra rasa yang yang sangat menggoda, menjadikan masakan - masakan di berasal dari Desa/Kenegerian di Kekhalifahan Batu Songgan Kecamatan Kampar Kiri Hulu ini selalu memancing selera dan menjadi rindu untuk datang lagi dan lagi.  

untuk menikmati masakan lokal tersebut, dari Pekanbaru Kita Menuju Desa Gema ibukota Kecamatan Kampar Kiri Hulu sekitar 2,5 Jam Perjalanan darat dengan menggunakan Kendaraan Roda empat atau roda dua, lalu dari desa gema kita menuju Ke hulu dengan menggunakan Perahu motor bisa muatan 3 orang sampai ada muatan 12 orang.

Melawan arus sungai subayang yang memiliki riak dan riam air yang kucup deras dan jernih di saat musim kemarau atau tidak hujan, kita akan di sajikan dengan pemadangan alam yang menakjubkan sepanjang perjalanan. kiri kanan sungai kita di suguhkan lebatnya hutan alam dan aktivitas masyarakat lokal. berjalan selama 45 menit kita akan sampai ke Desa Muara Bio dan Desa batu Songgan, dua desa ini merupakan Satu Kenegerian yaitu Kenegerian Batu Songgan Kekhalifahan Batu Songgan.

Kita tinggal memilih mau berhenti di desa Muara Bio atau di Desa batu Songgan, Desa Batu Songgan merupakan Desa Wisata Adat yang di kelola oleh masyarakat lokal. di Desa Wisata Batu Songgan ini lah kita bisa menikmati masakan tradisional yang menggugah selera, memang tidak tersedia langsung di saat kita berkunjung di sini.

Untuk menikmati masakannya kita bisa menginap di Home Stay ataupun rumah masyarakat Adat Batu Songgan. dan disaat setiba disana kita bisa meminta menu yang kita ingin coba, misalkan menu ayam tumih lompok, atau sambagh bakacau ikan sungai. 

sembari berwisata kita bisa menikmati menu-menu lokal yang ada. dan kita bisa melihat atau ikut serta dalam memasak menu-menu tradisional yang kita pesan, jadi ikut serta berinteraksi dalam menyiapkan menu tradisional yang kita pesan akan semakin berasa dengan terjalinnya keakraban kita dengan masyarakat Hukum Adat di Kenegerian Batu Songgan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun