Mohon tunggu...
suryaning bawono
suryaning bawono Mohon Tunggu... Ilmuwan - Dosen di Universitas Jember, Jawa Timur

Dr. Suryaning Bawono adalah peneliti dan dosen ekonomi di Universitas Jember dan STIE Jaya Negara Tamansiswa, Malang. Ia juga menjabat sebagai Direktur Keuangan di PT. Frost Yunior, Banyuwangi. Dr. Bawono dikenal atas penelitiannya tentang kapital manusia dan pertumbuhan ekonomi, serta memiliki berbagai publikasi terkenal dan penghargaan sebagai peneliti terbaik. Penelitiannya aktif terindex di Scopus, WOS, Google Scholar, ORCID, dan SINTA.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Penjaga Arcane: Kebangkitan sang Pelindung

28 November 2024   22:47 Diperbarui: 28 November 2024   23:43 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kekuatan Militer , Sumber : Pojokjakarta.com

 

Di sebuah dunia di mana sihir dan teknologi hidup berdampingan dengan harmonis, ada sebuah kerajaan yang dikenal sebagai Arcania. Kerajaan ini terkenal dengan pasukan elitenya yang tak tertandingi, "Knights of the Arcane," yang memadukan kekuatan militer dengan sihir yang kuat.

Arion, seorang pemuda bersemangat dengan mimpi besar, tinggal di desa kecil di pinggiran Arcania. Sejak kecil, dia bermimpi menjadi bagian dari Knights of the Arcane dan melindungi kerajaan dari ancaman yang mengintai. Arion bukan hanya seorang prajurit yang cakap; dia juga memiliki kecerdasan dan tekad yang luar biasa.

Suatu hari, ketika sedang menjelajahi hutan terlarang yang berada di luar desanya, Arion menemukan sebuah artefak kuno yang terkubur di dalam tanah. Artefak ini adalah gauntlet berkilau yang memancarkan energi magis. Tertarik oleh kekuatan yang dirasakannya, Arion memutuskan untuk membawanya pulang.

Malam itu, dalam mimpi yang penuh dengan penglihatan aneh, Arion melihat seorang penyihir tua yang memperingatkannya tentang kekuatan besar yang tersembunyi dalam gauntlet tersebut. "Gauntlet ini memiliki kekuatan untuk mengendalikan elemen alam," kata penyihir itu. "Namun, kekuatan ini datang dengan tanggung jawab besar. Kamu harus belajar mengendalikan kekuatan ini dan menggunakannya untuk kebaikan."

Terbangun dengan semangat baru, Arion mulai berlatih menggunakan gauntlet tersebut. Dia belajar memanggil badai petir, menciptakan gempa bumi, dan mengendalikan api. Dengan bantuan teman-temannya, Arion berlatih siang dan malam untuk menguasai kekuatan gauntlet tersebut.

Saat Arion semakin mahir dalam mengendalikan gauntlet, kabar buruk datang dari ibu kota Arcania. Pasukan kegelapan yang dipimpin oleh penyihir jahat bernama Malakar telah menyerang kerajaan. Pasukan ini menggunakan alat-alat militer yang dipadukan dengan sihir gelap, membawa kehancuran di mana-mana.

Tanpa ragu, Arion dan teman-temannya memutuskan untuk melakukan perjalanan ke ibu kota dan membantu melindungi kerajaan. Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan pasukan Knights of the Arcane yang terluka. Pemimpin pasukan tersebut, Sir Elandor, mengakui keberanian Arion dan mengajak mereka bergabung dalam perjuangan melawan Malakar.

Pertempuran besar terjadi di gerbang ibu kota. Pasukan Arcania dan pasukan kegelapan berhadapan dalam pertempuran yang sengit. Arion, dengan gauntletnya, menjadi tumpuan harapan pasukan Arcania. Dia memanggil badai petir untuk menghalau musuh, menciptakan gempa bumi untuk menghancurkan benteng mereka, dan mengendalikan api untuk membakar pasukan kegelapan.

Namun, kekuatan Malakar ternyata lebih besar dari yang mereka kira. Dalam momen kritis, ketika harapan hampir sirna, Arion teringat kata-kata penyihir dalam mimpinya. Dia menyadari bahwa kekuatan gauntlet bukan hanya untuk menyerang, tetapi juga untuk melindungi.

Dengan tekad yang bulat, Arion menggunakan gauntlet untuk menciptakan perisai energi besar yang melindungi pasukan Arcania. Dengan perisai tersebut, mereka mampu bertahan dari serangan-serangan Malakar dan akhirnya berhasil mengalahkan pasukan kegelapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun