"Raka, kita tidak bisa terus-menerus mengubah konsep dasar proyek ini. Kita harus fokus pada kesepakatan awal dengan klien," kata Alya dengan nada frustrasi dalam sebuah rapat.
"Dan kita tidak bisa terus terpaku pada konsep usangmu yang tidak relevan lagi! Klien menginginkan sesuatu yang inovatif dan berbeda," jawab Raka dengan nada tinggi.
Mereka bekerja dengan suasana hati yang buruk, dan konflik antara mereka semakin memuncak ketika terjadi kesalahan besar dalam proyek. Salah satu desain utama yang seharusnya sudah final ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi klien, dan akibatnya perusahaan harus menghadapi kerugian besar.
"Kamu lihat apa yang terjadi? Ini semua karena ide brilianmu yang tidak sesuai!" tuduh Raka dengan marah saat mereka berdua duduk di ruang konferensi yang sepi.
"Kamu benar-benar menyebalkan, Raka! Kamu pikir semua ini salahku? Jika kamu mendengarkan pendapat orang lain, kita mungkin bisa menghindari masalah ini!" balas Alya dengan emosi yang meluap.
"Baiklah, cukup!" suara atasan mereka tiba-tiba menggema di ruangan. "Saya tidak peduli siapa yang salah atau benar. Yang saya inginkan adalah solusi. Kalian berdua harus menyelesaikan masalah ini bersama-sama."
Alya dan Raka terdiam, menyadari bahwa mereka tidak punya pilihan selain bekerja sama untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Dengan hati yang berat, mereka mulai merencanakan langkah-langkah untuk memperbaiki proyek.
Hari demi hari, mereka terpaksa menghabiskan lebih banyak waktu bersama untuk menyelesaikan masalah. Perlahan, mereka mulai melihat sisi lain dari satu sama lain. Alya menyadari bahwa di balik sikap arogan Raka, ada seorang yang sangat cerdas dan berdedikasi. Sementara itu, Raka mulai menghargai kecerdasan dan ketekunan Alya yang selama ini ia anggap kaku.
"Tunggu, ide ini... mungkin kita bisa mengombinasikan elemen desainmu dengan konsep inovatifku. Apa kamu setuju?" tanya Raka suatu hari dengan nada yang lebih lembut dan penuh harap.
Alya menatap Raka, sedikit terkejut dengan perubahan sikapnya. "Ya, aku pikir itu bisa berhasil. Ayo kita coba."
Ketika mereka mulai bekerja dengan lebih terbuka dan saling mendukung, proyek tersebut perlahan-lahan mulai membaik. Mereka menemukan bahwa dengan menggabungkan keahlian dan pemikiran mereka, hasil yang mereka capai jauh lebih baik daripada ketika mereka bekerja sendiri-sendiri.