Hebatnya, beberapa hari ini ramai berita tentang terjadinya antrian panjang di salah satu mal sekedar untuk membeli sandal. Rela bolos kerja, rela bangun pagi, rela datang ke mal jam tujuh pagi (hiks, memang mal bukanya jam berapa, ya...?!!!), ampun, demikian perlukah sendal itu ? begitu terancamkah hidup mati kita kalau sampai gak punya sandal itu..?
Antrian panjang yang terjali kali ini kira-kira menyiratkan apa, ya..?, apa kita sudah jadi lebih maju dengan antri di mal ? Karena kemarin-kemarin yang saya lihat ada antrian juga untuk para penerima blt, antrian beras, antrian minyak, antrian gula, tapi rasanya yang ngantri untuk sembako itu lebih penting daripada sekedar antri beli sendal.
Ayolah teman, sekedar sendal, kenapa kita harus seperti itu, jangan terlalu konsumtiflah, cobalah tengok sekeliling kita, jangan-jangan masih ada anak yg menangis karena belum sarapan atau ga punya ongkos untuk berangkat sekolah, rasanya lebih arif kalau kita alihkan dana beli sendal ratusan ribu itu untuk mereka yang lebih membutuhkan. percayakan kalau sandal ya tetap saja sandal, digunakan sebagai alas kaki, yang kita injak-injak setiap hari.
Salam sandal...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H