Idealisme saat ini memiliki 2 paham yang berbeda yaitu Idealisme dalam dunia modern dan dunia filsafat. Dalam dunia modern, Idealisme atau biasa disebut sebagai "Ideal" merupakan kata yang berarti; suatu standar yang sudah ditetapkan dan dapat dijadikan sebuah pedoman atau tujuan bagi individu lain. Sedangkan Idealisme dalam dunia Filsafat dapat diartikan sebagai sebuah konsep atau hal yang akan berkaitan dengan Pikiran dan Jiwa dalam diri manusia.
Idealisme berasal dari kata "Idea" yang berati konsep, pola, gambaran atau yang berkaitan dengan pikiran dan jiwa. Plato, filsuf Yunani kuno yang terkenal secara luas, dianggap sebagai bapak Idealisme karena mengusulkan keyakinan bahwa ada ide universal di dunia di luar dunia realitas yang dipersepsikan.Â
Orang yang mencetuskan, mengembangkan, dan mempopulerkan, pandangan Idealisme antara lain, seperti George Berkeley pemuka Idealisme Subjektif dan pemikir filsafat Idealisme pertama di era modern, Immanuel Kant seorang pemuka Idealism Transdental dan GWF Hegel yang mengemukakan Idealism Absolut.
Idealisme sendiri adalah kerangka filosofis yang menekankan peran ide, pikiran, dan jiwa dalam membangun realitas. Ia berpendapat bahwa realitas pada dasarnya dibentuk oleh pikiran dan interpretasi pengalaman. Idealisme menantang gagasan tentang realitas objektif yang ada secara independen dari pikiran, dengan mengusulkan bahwa persepsi dan representasi mental kita membentuk pemahaman kita tentang dunia.Â
Secara sederhana, Idealisme mengusulkan bahwa satu-satunya realitas adalah realitas ide, bukan realitas material (materialisme). Artinya Idealisme bertolak belakang dengan pandangan materialisme Epikurus, namun bukan berarti Idealisme sepenuhnya menolak Materialisme yang dikemukakan oleh Epikurus, karna dalam Idealism, materi merupakan bagian terluar dari hakikat terdalam dari akal dan jiwa.
Ada beberapa bentuk idealisme yang berbeda, masing-masing dengan interpretasinya yang unik:
Idealisme Subjektif : Bentuk idealisme ini menyatakan bahwa hanya pikiran dan pengalaman empiris seseorang yang ada. Dunia luar dianggap sebagai kumpulan pengalaman dalam pikiran seseorang. Menurut George Berkeley, pengetahuan kita harus didasarkan dengan pandangan kita sendiri, karena pada dasarnya tidak ada realitas dibalik persepsi seseorang karena realitas merupakan persepsi itu senidiri.
Idealisme Transendental : Bentuk idealisme ini, yang dikemukakan oleh Immanuel Kant, menyatakan bahwa pemahaman kita tentang dunia bukanlah tentang dunia sebagaimana adanya, tetapi tentang penampakannya kepada kita, yang dibentuk oleh kemampuan kognitif atau pikiran kita saja. Juga katanya, pemikiranlah yang membentuk dunia yang kita sebut sebagai ruang dan waktu.
Idealisme Absolut : Bentuk idealisme ini, yang paling terkenal dari GWF Hegel, menyatakan bahwa segala sesuatu adalah bagian dari kesadaran atau roh absolut. Roh ini berkembang menuju realisasi diri dengan memanifestasikan dirinya di dunia dan kemudian merenungkan serta membuatkan manifestasi ini dalam hidupnya.
Secara umum, idealisme menekankan pentingnya pikiran atau jiwa atas dunia fisik atau material.
Idealisme memiliki pengaruh yang signifikan terhadap berbagai teori filosofis, agama, dan psikologis.