Mohon tunggu...
ninit
ninit Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Demokrasi yang Mulai Terkikis oleh Arus Globalisasi

30 Oktober 2016   14:05 Diperbarui: 30 Oktober 2016   14:21 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Oleh:

Anita safitri

Demokrasi ialah suatu bahasa yang diambil dari bahasa yunani yang kemudian dikembangkan oleh para pakar sehingga memiliki sebuah pemahaman yang sangat popular yakni pemerintahan dari rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat. Disini pengertian demokrasi bukanhanya berkaca pada siapa yang memilih pemimpin tapi bagaimana orang itu akan memimpin. Demokrasi akan terlihat sukses apa bila system pemerintaahnya sesuai dengan arti yang terkandung didalam demokrasi sendiri. Didalam sistem pemerintaah sendiri jangan hanya berkaca pada kesuksesaan karna suatu pemerintah tidak akan pernah ada jika tidak ada rakyat. Dengan demikian diharapkan suatu demokrasi ini dapat menjadi tolak ukur dalam suatu pemerintahan.

Demokrasi pada dasarnya dari masa ke masa cenderung mengalami perubahan yang signifikan bahkan demokrasi sendiri bias dikatakan musanah dengan perkembangan zaman. Karena dari sebuah literature yang saya baca demokrasi tidak akan pernah sama mengingat undang-undang dasar yang berlaku berganti-ganti. Pergantian undang-undang dasar menyebabkan pergantian system pemerintahan sehingga dapatdikatakanbahwasahnya system demokrasi di Indonesia belum stabil dan dapat mengakibatkan sistem demokrasinya tidak biasa diterapkan.

Memahami tentang pengertian demokrasi sendiri serta perubahan demokrasi dari masa kemasa dapat kita paparkan bahawasahnya demokrasi sekarang telah banyak terkikis oleh arus gelobalisasi bahkan demokrasi sendiri menjadi sebuah pelopor yang mengakibatkan Negara kita terpengaruh oleh Negara luar atau barat. Bahkan dapat dikatakan sekarang ini demokrasi Indonesia lebih banyak berkaca pada demokrasi luar sehingga makna dari demokrasi sendiri sudah terhapus bahkan sudah memudar. Sebenarnya jika Indonesia mau kita dapat menjadikan demokrasi ini sebagai suatu wadah untuk membuat Negara maju. Penanaman demokrasi sendiri harusnya juga sudah ada mulai sejak dini agar pemahaman yang terkandung didalamnya bias menjadi sebuah motivasi kehidupan bernegara yang baik. Serta generasi penerus bangsa mampu menerapkan sistem demokrasi yang baik dan benar.

Memang dapat dikatakan bahwa Indonesia adalah Negara yang demokrasi namun sebenarnya demokrasi itu telah habis terkikis bahkan terkotori oleh Negara luar yang telah masuk kenegara kita. Apalagi padasaat sekarang ini setelah saya baca dansaya kutipdari detik.com disana menjelaskan bahwasahnya mantan presiden RI Megawati Soekarnoputri menegaskan bahwa sahnya demokrasi di Indonesia di Indonesia sedang alami cobaan. Karena masih warga Negara yang belum bisa menerima keberagaman di Indonesia. Banyakyang membedakan agama,ras, ataupun siapa dia. Seharusnya pemimpin bias menghapus semuaitu bukan hanyabisamengumbar janji. 

Dengan adanya perbedaan itu maka telah jelas bahwasahnya Indonesia memang bukan Negara demokrasi karena Indonesia sudah tertindas oleh arus gelobalisasi yang semakinlamasemakin merajalela dikalangan masyarakat. Bahkan jika dilihat dari sistem pemerintahannya Indonesia sudah menganut sistem negara barat. berkaca pada daerah pedesaan yang tidak pernah terjangkau oleh pemerintah dan anggap saja terlupakan oleh pemerintah. Maka disini akan menimbulkan sebuah diskriminasi bahwasahnya desa bukanlah Negara Indonesia karena tidak pernah dianggap.dan anak muda penerus bangsa tidak akan pernah ditanamkan jiwa demokrasi dikarenakan orangtua mereka enggan melihat presiden yang telah berlaku kurang adil terhadap pedesaan.

Disini akan menjadi sebuah peluang besar bagi negara lain untuk mengembangkan usaha serta membuat penduduk pedesaan lebih menganggap bagus Negara luar.

Sebenarnya menurut saya agar demokrasi bisa terwujud Indonesia harus menerapkan kerjasama buakan hanya pemerintah tapi juga rakyat. Karna demokrasiyang baik tercipta dari pemerintah untuk rakyat dan kembali lagi ke rakyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun