Mohon tunggu...
Ninis Febri A
Ninis Febri A Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa S1 STKIP BIM

Saya suka meroasting orang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kekerasan Seksual di Lingkungan Pendidikan

30 Januari 2025   18:35 Diperbarui: 30 Januari 2025   18:34 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto tangan kekerasan seksual dalam pendidikan

KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN


 
Kekerasan seksual di lingkungan pendidikan adalah setiap perbuatan merendahkan, menghina, melecehkan, dan/atau menyerang tubuh, dan/atau fungsi reproduksi seseorang, karena ketimpangan relasi kuasa dan/atau gender, yang berakibat atau dapat berakibat penderitaan psikis dan/atau fisik termasuk yang mengganggu kesehatan reproduksi seseorang dan hilang kesempatan melaksanakan pendidikan dengan aman dan optimal. Salah satunya adalah kekerasan seksual dalam pendidikan
Belakangan ini terdengar tentang penyebaran video dengan aksi tak senonoh antara guru dan siswi. Dalam rekaman tersebut, tampak seorang pria dewasa, yang diduga adalah seorang guru, bersama siswi berseragam sekolah di dalam sebuah kamar kecil. Video tersebut menyebar luas di berbagai platform dan menuai reaksi publik. Diketahui, perempuan tersebut adalah sosok siswi sangat berprestasi disekolahnya, usai dirinya viral yang kini siswi tersebut menjadi sorotan lantaran ada video klarifikasinya yang berisi harapan kepada warganet untuk tidak menilai dirinya hanya berdasarkan video itu saja. Dalam pernyataannya, siswi tersebut mengungkapkan bahwa dia menjalani kehidupan yang penuh kesulitan sejak menjadi yatim piatu. Dia juga menceritakan bagaimana pelecehan dari oknum guru tersebut dimulai dengan komentar verbal yang tidak pantas."Saat itu saya tidak terlalu menanggapi dengan serius. Namun, lama-kelamaan mulai menyentuh, seperti pundak, merangkul, dan lainnya," ungkap siswi tersebut. Disebut juga, bahwa dia salah memahami niat sang guru, mengira bahwa tindakan tersebut adalah bentuk kasih sayang layaknya seorang ayah. Namun, ketika pelecehan semakin jauh, siswi merasa bingung dan tidak tahu kepada siapa ia harus bercerita.
Siswi tersebut juga menyatakan kekhawatirannya bahwa jika dikeluarkan dari sekolah, cita-citanya akan pupus. Di akhir pernyataannya, dia juga meminta maaf jika ada kesalah pahaman terkait video yang tersebar dan berharap agar dirinya tidak dinilai hanya dari rekaman singkat tersebut. Namun, usai unggahan klarifikasi siswi tersebut beredar luas di media sosial, pihak kepolisian menyebut bahwa klarifikasi tersebut adalah hoaks
Saya selaku mahasiswa merasa miris dengan isu global yang beredar saat ini, saya selaku mahasiswa calon guru akan memberikan perhatian khusus terhadap siswa agar hal tersebut tidak akan terjadi lagi didunia pendidikan, yang paling utama adalah kita selaku calon guru harus mengedukasi para siswa mengenai kekerasan seksual yang beredar dilingkungan sekitar, agar siswa bisa menjaga diri dan menjauh dari hal yang tak senonoh.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun